Bojonegoro - PMI Cabang Bojonegoro, Jatim, bekerja sama dengan Palang Merah Norwegia, menggelar simulasi bencana yang diikuti 30 korps sukarelawan (KSR) PMI setempat di tepian Bengawan Solo, Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk. "Setelah mengikuti pelatihan teori beberapa hari, peserta pelatihan langsung menjalani praktik di lapangan dalam menanggani korban banjir Bengawan Solo," kata Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro, Sukoha Widodo, di lokasi simulasi, Jumat. Menurut Suko, dalam simulasi tersebut, langsung dipimpin pelatih bencana Nasional dari PMI Provinsi Jatim, Lutfil Chakim, sebagai pemegang skenario simulasi. Para peserta pelatihan, yang datang langsung di lokasi kejadian, harus bisa mempraktikkan teori yang diperoleh, sebelumnya. Di antaranya, lanjutnya, mendirikan tenda pengungsian, mencari korban bencana banjir, baik yang masih hidup, maupun sudah meninggal. Selain juga melakukan usaha penyelamatan, sekaligus mendata korban bencana banjir, hingga menenangkan korban yang mengalami stres. "Termasuk ada petugas yang khusus memberikan keterangan kepada wartawan," jelasnya. Dalam simulasi itu, jelasnya, para korban banjir lokasinya berpencaran yaitu, ada yang berada di atas bukit dalam kondisi sakit, pingsan di atas pohon, juga di lokasi lainnya. "Sesuai skenario, peserta harus bisa menemukan korban yang berpencaran, juga bisa menurunkan korban yang berada di atas pohon dengan benar," kata Lutfil Chakim, menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012