Jember - Bupati Jember MZA Djalal bersama ratusan kepala desa (kades) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, melakukan rekreasi atau pelesir ke Pulau Bali selama liburan panjang akhir pekan ini, sejak Jumat (6/4) hingga Minggu (8/4). "Saya bersama ratusan kades hanya ingin 'refreshing' di Pulau Bali karena kebetulan ada libur panjang pekan ini' dan tidak ada agenda apa-apa," kata MZA Djalal kepada sejumlah wartawan di Jember, Kamis. Menurut dia, kegiatan liburan di Pulau Dewata tersebut, sudah jauh-jauh hari diagendakan oleh kades dan saat ini momentumnya tepat karena hari Jumat (6/4) sudah libur. "Rekreasi ratusan kepala desa ke Pulau Bali itu menggunakan dana pribadi, bukan dari APBD, sehingga tidak melanggar aturan. Wajar kalau mereka ingin rekreasi bareng bupati, sehingga tidak perlu dipersoalkan," paparnya. Ia menjelaskan sebagian besar kepala desa yang pelesir ke Bali tersebut masa jabatannya hampir habis pada tahun 2012 atau 2013, dan tidak bisa mencalonkan kembali karena sudah menjabat dua periode. "Sebelum masa jabatan habis, mereka berharap punya kenang-kenangan pergi bersama Bupati Jember," ujarnya, menambahkan. Sementara Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jember, Sugeng Budiono mengatakan kegiatan liburan bersama Bupati Jember MZA Djalal akan diikuti seluruh kepala desa di Kabupaten Jember. "Kemungkinan hanya 15 persen dari 248 kepala desa dan lurah yang tidak ikut rekreasi ke Pulau Bali karena beberapa alasan, seperti sakit, sehingga hal itu tidak bisa dipaksakan," katanya, menjelaskan. Menurut dia, anggaran pelesir ke Pulau Dewata tersebut menggunakan dana pribadi kades masing-masing dan tidak ada subsidi dari dana desa atau APBD Jember. "Masing-masing kepala desa boleh membawa anak dan istrinya. Rencananya rombongan ratusan kepala desa akan berangkat pada Jumat (6/4) dan kembali ke Jember pada Minggu (8/4)," ucap Sugeng yang juga Kepala Desa Tanjungrejo, Kecamatan Wuluhan itu. Dengan membawa istri dan anaknya, Sugeng mengeluarkan iuran sebesar Rp2 juta untuk pergi ke Pulau Dewata selama tiga hari tersebut. Sementara Kepala Desa Sumberkejayan, Kecamatan Mayang, Yasin, mengaku tidak ditarik biaya untuk akomodasi ke Pulau Bali tersebut. "Tidak ada biaya, untuk hotel dan akomodasi lainnya tidak dikenakan biaya. Saya juga tidak tahu besarnya berapa kalau harus membayar wisata ke Bali itu," tuturnya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012