Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek berkomitmen untuk mempercepat proses lelang proyek pemeliharaan jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Kampak dengan Munjungan. Kepala Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Trenggalek M Sholeh, Selasa mengatakan, percepatan lelang tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah setempat terhadap tuntutan warga Munjungan yang mengeluhkan rusaknya akses jalan utama di daerah mereka. "Untuk ruas jalan Kampak-Munjungan ada alokasi sekitar Rp3 miliar di APBD Trenggalek 2012, dengan rincian Rp1,1 miliar untuk pemeliharan berkala dan Rp1,9 miliar untuk paket pemeliharan," katanya. Sholeh memperkirakan, pelaksanaan proyek perbaikan jalan utama menuju Kecamatan Munjungan baru bisa dimulai pada bulan Juni mendatang. "Tapi kami usahakan sebelum itu sudah dikerjakan, doakan saja tidak ada yang retender (tender ulang)," ujarnya meyakinkan. Sholeh mejelaskan, selama menunggu proses lelang hingga pelaksanaan, pihaknya akan tetap memberikan perhatian untuk jalan tercuram di Trengggalek tersebut, yakni dengan melakukan penambalan pada ruas-ruas yang rusak berat. "Untuk proses penambalan insyaallah akan kami laksanakan mulai pertengahan April ini, terutama pada jalan yang kerusakannya cukup parah dan berbahaya," ujarnya. Sementara itu, mengenai tuntutan warga Munjungan yang mengharapkan ruas Kampak-Munjungan diaspal hotmix, Kepala Dinas Binamarga ini mengaku kesulitan untuk merealisasikan. Menurutnya, kesulitan tersebut akibat dari medan jalan yang berupa tanjakan dan turunan tajam, sehingga mesin "asphalt patch mixer" (AMP) hampir dipastikan tidak mampu menjangkau lokasi. "Untuk itu nanti pengaspalan akan dilakukan secara manual, kemudian khusus untuk tanjakan-tanjakan akan kami keraskan dengan cor bertulang, karena hanya dengan metode itu jalan akan bisa lebih awet," imbuhnya. Sementara itu, salah seorang tokoh warga Kecamatan Munjungan, Sukaji menyatakan, pihaknya bisa menerima langkah sementara yang akan dilakukan dinas binamarga untuk mengurangi kerusakan di ruas Kampak-Munjungan. "Kalau memang begitu (penambalan sementara) tidak masalah, apa boleh buat, kalaupun kami menuntut yang lebih kan sama saja dengan mimpi," katanya. Biarpun begitu, Sukaji meminta pemerintah serius dan benar-benar memberikan prioritas terhadap kondisi jalan raya menuju kampung halamannya, mengingat saat ini dampak yang ditimbulkan akibat rusaknya jalan sangat besar, mulai dari transportasi hingga ekonomi. Ia mengklaim tuntutan warga munjungan tidak berlebihan dan mampu diatasi dengan anggaran Kabupaten Trenggalek, sepanjang dengan mengedepankan nilai strategis dan kwalitas. "Namun apabila pertimbangan-pertimbangan yang digunakan pemerintah adalah pragmatis berkepentingan jangan harap Trenggalek akan maju," ujar dia. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012