Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Taufik Budi Santoso menyebut TNI menyiapkan sejumlah langkah awal untuk mendukung misi perdamaian di Palestina sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo Subianto ke Sekjen PBB Antonio Guterres.

Presiden RI Prabowo Subianto kepada Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyampaikan Indonesia siap mengirimkan pasukannya manakala PBB memberikan mandat kepada negara-negara untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina.

“Kami sudah di langkah awal dengan membuat organisasinya. Tinggal nanti tahapan berikutnya adalah menyesuaikan dengan permintaan dari PBB. Itu pasti,” kata Komandan PMPP menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa.

Dia menyebut langkah-langkah awal itu juga merupakan tindak lanjut atas arahan dari pimpinan TNI. Walaupun demikian, Taufik tidak menjelaskan lebih lanjut organisasi yang dia bentuk itu.

Saat bertemu dengan Sekjen PBB António Guterres, di Rio de Janeiro, Brazil, pada 17 November 2024, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia mendukung upaya PBB mewujudkan perdamaian di Palestina.

“Kebutuhan akan pasukan penjaga perdamaian yang diamanatkan secara internasional, kami siap menyediakan pasukan,” kata Presiden Prabowo ke Guterres.

Sekjen PBB, dalam pertemuan itu, menyambut baik komitmen Indonesia mendukung misi perdamaian PBB.

Guterres juga menilai Indonesia patut menjadi teladan bagi negara-negara lain dalam peran aktifnya mendukung misi perdamaian PBB di berbagai negara. Dia melanjutkan dirinya sebagaimana Indonesia ikut mendukung kemerdekaan penuh Palestina.

Sejauh ini, Dewan Keamanan (DK) PBB belum membahas kemungkinan memberikan mandat kepada negara-negara anggota untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina, khususnya Gaza yang sejak Oktober 2023 digempur dan diinvasi oleh militer Israel.

Desakan untuk mengirimkan pasukan perdamaian itu telah disampaikan sejumlah negara-negara anggota PBB, termasuk mereka yang tergabung dalam Liga Arab.

Liga Arab, dalam Deklarasi Manama, yang diteken oleh 22 negara anggotanya pada 16 Mei 2024, mendesak PBB memberikan perlindungan internasional dan mengirimkan pasukan perdamaian ke wilayah-wilayah Palestina yang dijajah Israel sampai dengan konflik Israel-Palestina berakhir dan solusi dua negara terwujud. 

Terkait desakan mengirim pasukan perdamaian, Kementerian Luar Negeri RI menegaskan keinginan itu hanya mungkin terwujud manakala ada mandat yang diberikan oleh PBB kepada negara-negara anggota. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Rolliansyah Soemirat pada 17 Juni 2024 menyebut PBB belum membahas kemungkinan ataupun rencana mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza.

Terlepas dari situasi itu, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto pada 6 Juni 2024 saat rapat bersama Komisi I DPR RI Periode 2019–2024 menyebut TNI menyiapkan brigade komposit yang terdiri atas batalyon pendukung, batalyon kesehatan, batalyon zeni, dan batalyon perbekalan, dua kapal rumah sakit yang dilengkapi dengan dokter, perawat, serta peralatan kesehatan, rumah sakit lapangan dan dua helikopter, manakala Indonesia mendapatkan mandat dari PBB untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza.
 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024