Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan langkah optimalisasi keberadaan saluran pembuangan air dalam upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir termasuk mempersiapkan datangnya musim tanam pertama di wilayah tersebut.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Kabupaten Lamongan, Senin, mengatakan bahwa dalam upaya mengantisipasi terjadinya banjir, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) perlu melakukan optimalisasi saluran pembuangan air.

"Sebagai langkah pencegahan banjir, Dinas PU SDA perlu mengoptimalkan saluran pembuangan air dengan upaya normalisasi," ujar Yuhronur.

Ia mengatakan, upaya normalisasi tersebut dilakukan melalui program Gerakan Bersih Lumpur Saluran Dalam Kota (Gempur Saloka) yang telah dimulai pada Juli 2024 lalu dengan menyasar tiga titik, yakni kawasan Paciran-Brondong, Lamongan, dan Babat. 

Sedangkan untuk untuk normalisasi saluran desa untuk mendukung irigasi dan drainase terdapat 75 titik.

"Alhamdulillah progres realisasi normalisasi sudah 90 persen dari total yang telah direncanakan," jelasnya.

Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan Gunadi menyatakan pihaknya telah rutin melakukan normalisasi saluran air bersama dengan Dinas Perkim dan Cipta Karya setempat.

Sedangkan, untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sebagai persiapan musim tanam pertama, pemerintah setempat telah membuka pintu air Sluis Kuro pekan lalu. 

"Sekarang kondisi sungai-sungai primer di Bengawan Jero hampir 80 persen sudah terisi semua, tinggal dibagikan ke petak-petak yang kecil," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) M. Wahyudi menyebutkan selama Oktober hingga November 2024 terdapat 11.154 hektar luas tanam padi dan 15.165 hektar luas tanam jagung.

Adapun target luas tanam padi di Kabupaten Lamongan pada musim tanam pertama tahun 2025 adalah 88.000 hektar. Pihaknya fokus di wilayah selatan dengan sawah tadah hujan dan nonirigasi.

"Ketersediaan air di wilayah selatan Lamongan hanya bertumpu pada waduk dan air hujan. Untuk itu, kita merumuskan program Sumur Pantek agar lahan pertanian tidak mengering saat musim kemarau tahun depan," katanya.

Pewarta: Alimun Khakim

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024