Surabaya - Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya menyatakan pemberian motivasi bagi para pekerja seks komersial (PSK) secara berkelanjutan perlu digalakkan sebagai upaya penyadaran diri. "Pemberian motivasi melalui pengajian atau siraman rohani perlu dilakukan agar mereka berhenti dari pekerjaan yang disandanya saat ini," kata anggota Komisi D DPRD Surabaya Ine Listiyani saat mengikuti pengajian agama dengan peserta para PSK di Balai RW I Sememi Jaya, Surabaya, Rabu. Selain itu, lanjut dia, pemerintah kota (pemkot) juga perlu mengadakan pelatihan keterampilan kepada para PSK. Hal itu dilakukan agar PSK yang berhenti dari pekerjaannya bisa mendapatkan pekerjaan lainnya sesuai keterampilan yang didapatkan saat pelatihan. Menurut dia, hal ini tentunya juga mengantisipasi adanya wacana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim yang akan menutup semua lokalisasi di Jawa Timur, termasuk di Surabaya. Ine mengatakan pemberian motivasi kepada PSK yang dilakukan Dinas Sosial selama ini terbilang cukup efektif untuk memberikan kesadaran kepada PSK. Namun hal itu perlu dioptimalkan lagi di masa-mada mendatang. "Yang penting timbul kesadaran dulu agar mereka berhenti dan keluar dari pekerjaan ini. Tapi semua itu tergantung dari niatnya masing-masing," katanya. Selama 2012, lanjut dia, dari 230 PSK yang ada di lokalisasi Sememi kini menjadi 196 PSK. "Ini merupakan hasil dari pemberian motivasi," katanya. Sementara itu, data Dinsos Surabaya menyebutkan pembekalan untuk pengentasan PSK di Surabaya sudah mencapai 150 orang di tahun 2012 ini. Dalam pengentasan PSK khususnya di kawasan Jarak dan Dolly, Dinsos bekerjasama dengan Biro Kesra Pemprov Jatim.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012