Pacitan - Perum Bulog Subdivre XIII Ponorogo di Kabupaten Pacitan mulai menyiapkan skenario operasi pasar (OP) demi mengantisipasi gejolak harga serta efek menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, April.
"Sewaktu-waktu dibutuhkan, kami siap. Persediaan beras maupun gabah yang ada di gudang kami mampu memenuhi kebutuhan insidental tersebut, bahkan hingga dua-tiga bulan ke depan," kata Kepala Gudang Bulog Sidoharjo, Didik Dimyati, Selasa.
Ia menjelaskan, pihaknya sejauh ini memang belum merencanakan secara matang, apalagi menggelar operasi pasar dalam kaitannya rencana kenaikan harga BBM.
Namun demikian, lanjut Didik, pihak bulog siap jika sewaktu-waktu muncul perintah untuk menggelar operasi pasar, termasuk ketika ada permintaan dari pemerintah daerah.
Selain menekan gejolak harga, OP tersebut diharapkan mampu menaikkan kembali daya beli masyarakat yang diperkirakan akan menurun pasca kenaikan BBM nanti.
Saat ini stok beras di gudang Bulog Pacitan masih mencukupi hingga akhir bulan April nanti. Sebab, stok beras masih tersedia sebanyak 600 ton, itu sudah termasuk stok untuk beras miskin di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan.
Mengenai kesiapannya menampung gabah petani pada musim panen kali ini, pihak Bulog sanggup untuk menerima berapapun jumlahnya.
Perum Bulog sejauh ini sudah mengantisipasi kemungkinan melonjaknya penjualan gabah petani akibat dampak kenaikan BBM, sebab diperkirakan petani akan banyak menjual gabahnya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari akibat naiknya harga barang-barang kebutuhan di pasaran.
Sesuai data di instansi itu setiap musim panen, jumlah gabah yang dapat diserap mencapai puluhan ton.
Jumlah sebanyak itu berasal dari gabungan kelompok tani (gapoktan) maupun rekanan bulog, rinciannya, gapoktan sekitar 15-30 ton dan dari pihak mitra sebanyak 30-50 ton.
Didik mengungkapkan, bagi petani yang menginginkan harga jual gabah kering giling sesuai standar bulog, diharapkan mereka memperhatikan segi mutu. Misalnya, kadar air dan lain sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012