Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak tiga orang meninggal dunia dan satu hilang dalam pencarian akibat bencana tanah longsor di Dusun Peniron, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan ketiga jasad korban meninggal dunia sudah ditemukan oleh tim gabungan yang di pimpin Kepala Kantor SAR Cilacap Jateng beberapa saat setelah tanah longsor terjadi pada Selasa (19/11) malam.
“Ya, sementara satu orang korban yang dilaporkan hilang sedang dalam pencarian,” kata Abdul Muhari di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, pagi ini petugas SAR gabungan melanjutkan operasi pencarian korban tersebut setelah sebelumnya sempat dihentikan karena kondisi tanah di sekitar lokasi kejadian masih labil di beberapa titik dan dikhawatirkan runtuh usai diterpa hujan.
Berdasarkan data yang dihimpun petugas Kantor SAR Cilacap, korban yang hilang adalah perempuan bernama Windah Wahyuningsih (38) warga Dusun Peniron, Desa Plipiran, Bruno. Sementara ketiga korban meninggal dunia adalah Susanti (32), Refa Yamela (6), dan Mehrunnisaa Reya (4), yang dalam penanganan petugas untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Setidaknya ada satu alat berat sudah dikerahkan oleh pemerintah daerah (pemda) setempat untuk membantu operasi pencarian korban di tengah tumpukan material longsoran tanah.
Pusdalops BNPB menyatakan tanah longsor terjadi setelah wilayah Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, diguyur hujan yang berlangsung cukup panjang sejak Selasa (19/11) sore. Hujan membuat medan perbukitan menjadi labil dan runtuh menimbun yang ada di bawahnya.
Laporan dari petugas gabungan yang diterima Pulsdalops BNPB satu unit rumah rusak tertimbun oleh material longsoran tersebut.
“Warga di sekitar lokasi dalam pendampingan BPBD Purworejo. Mereka diminta untuk waspada potensi longsor susulan mengingat hujan diprediksi masih akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan,” kata Abdul.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024