Pemkab Ponorogo, Jawa Timur, Selasa, menggelar apel kesiapsiagaan bencana di alun-alun yang melibatkan ratusan personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, relawan, serta sejumlah stakeholder lainnya dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Apel ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dan aparat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi di musim penghujan ini.

Apel tersebut dipimpin oleh Komandan Kodim 0802/Ponorogo, Letkol Inf. Dwi Soerjono, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, TNI, Polri, serta masyarakat dalam upaya mitigasi bencana.

Dandim mengingatkan peran Babinsa dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang langkah mitigasi yang perlu dilakukan untuk meminimalkan dampak bencana.

"Kecepatan kita dalam menanggapi bencana sangat bergantung pada seberapa cepat laporan dari masyarakat. Melalui Babinsa, kami sudah menyampaikan peringatan dini agar masyarakat dapat segera mengambil langkah pencegahan," ujar Dandim.

Selain itu, Dandim juga menyebutkan beberapa wilayah di Ponorogo yang telah mengalami dampak bencana, seperti longsor di Kecamatan Pudak, Pulung, dan Ngebel.

Pihaknya telah turun langsung untuk membersihkan material longsoran dan melakukan pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang.

Sementara itu, Kepala BPBD Ponorogo, Masun, menegaskan bahwa sarana dan prasarana untuk penanganan bencana telah siap, termasuk menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) selama 24 jam.

"Kami telah menyiapkan posko dan personel TRC yang siap untuk segera menanggulangi bencana yang mungkin terjadi," kata Masun.

Apel kesiapsiagaan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Polri, BPBD, relawan, dan RAPI.

Dalam acara tersebut, Dandim bersama Kapolres Ponorogo dan Kepala BPBD turut meninjau kesiapan logistik dan personel yang akan dikerahkan dalam penanggulangan bencana.*

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024