Bojonegoro - Pasokan berbagai macam jenis ikan laut di Bojonegoro, Jatim, mulai normal kembali yang sebelumnya selama sebulan lebih tersendat, disebabkan nelayan banyak yang tidak melaut.
"Pasokan ikan laut dari Tuban dan Lamongan sudah normal kembali. Banyak nelayan yang sudah kembali melaut, karena angin kencang sudah berkurang," kata seorang pedagang ikan laut di Pasar Besar Kota Bojonegoro, Ny Bambang, Minggu.
Menurut dia, para pedagang ikan laut di Bojonegoro sudah bisa memperoleh ikan laut seperti biasanya, setelah selama sebulan para pedagang kesulitan mendapatkan ikan laut, dan hanya memasarkan ikan laut sekadarnya dengan harga yang tinggi.
Ia mengaku, sudah bisa memperoleh berbagai macam jenis ikan laut 1,5 kuintal lebih yang sebelumnya hanya sekitar 30 kilogram/hari.
Hal serupa juga disampaikan Ny Sutin yang juga bisa memperoleh ikan laut sebanyak 1,5 kuintal yang biasanya hanya sekiktar 20-30 kilogram/hari.
"Kalau saya hari ini memperoleh 50 kilogram, padahal sebelumnya paling banyak hanya 20 kilogram," ucapnya, menambahkan.
Menurut pedagang ikan laut yang berjualan secara lesehan di depan pasar setempat, perolehan para pedagang ikan laut di Bojonegoro itu sudah normal kembali, dengan jumlah pasokan yang tidak berbeda dengan sebelum ikan laut langka, kerena pengaruh angin kencang.
"Tapi, apakah setelah ini lancar terus kami kurang tahu, bisa saja kembali tersendat karena angin kencang datang lagi," ucap Surip.
Namun, lanjut dia, dengan normalnya kembali pasokan ikan laut dari daerah penghasil, harga ikan laut di Bojonegoro turun berkisar Rp5.000/kilogram, dibandingkan dengan harga sebelumnya.
"Turunnya harga ikan laut ini masih tergolong mahal, belum pulih kembali seperti harga sebelum ikan laut langka. Tapi, daya beli masyarakat tetap tinggi, sebab ikan laut cukup diminati masyarakat," katanya, mengungkapkan.
Sementara ini, harga ikan laut tenggiri Rp60.000/kilogram, dorang Rp40.000/kg, udang laut besar Rp55.000/kg, cumi Rp30.000/kg, nus nus Rp20.000/kg, tongkol Rp20.000/kg, banyar Rp20.000/kg, rajungan Rp45.000/kg, kepiting Rp50.000/kg, dan tempurung Rp12.000/kg.
Yang jelas, menurut Ny Sutin, para pedagang ikan laut sudah kembali tidak memasarkan ikan air tawar untuk mengatasi kelangkaan ikan laut yang terjadi di daerah setempat.
"Selama ikan laut langka, saya terpaksa mengambil ikan air tawar untuk memenuhi pesanan sebuah perusahaan minyak di Bojonegoro yang jumlahnya sekitar 1 kuintal per harinya," tutur Sutin, menjelaskan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012