Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur melakukan pendataan rumah warga terdampak genangan air yang melanda wilayah Kelurahan Kelun dan Tawangrejo akibat banjir kiriman dari wilayah sekitar setelah hujan deras turun dua hari ini.
Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto di Madiun, Senin, mengatakan hujan deras melanda kawasan Madiun dan sekitarnya pada Minggu (17/11) semalaman hingga Senin dini hari. Akibatnya sungai meluap dan menggenangi sejumlah jalan dan rumah warga di kelurahan terdampak.
"Saat ini tim BPBD sudah terjun untuk mendata dan memastikan kondisi di lapangan, karena Senin sore hingga malam kembali terjadi hujan," ujarnya.
Menurutnya genangan air disebabkan oleh air kiriman dari sejumlah wilayah di sekitar Kota Madiun. Seperti luapan sungai di Kecamatan Wungu dan Kare Kabupaten Madiun. Sehingga, berdampak terhadap warga Kota Madiun.
BPBD terus memantau kondisi lapangan untuk memastikan kerugian yang dialami warga. Kondisi genangan air sebelumnya cukup tinggi di beberapa titik. Meski air telah surut, namun warga tetap diminta waspada karena curah hujan masih tinggi.
Pemkot Madiun juga menyediakan bantuan jika diperlukan. Contohnya, bagi rumah yang mengalami kerusakan parah akibat bencana.
"Itu kami cek juga. Kalau ada kerusakan rumah, kami bantu. Ini masih terus dipantau," imbuhnya.
Lebih lanjut, Pj wali kota juga mengajak masyarakat untuk mengantisipasi adanya bencana susulan. Yakni, dengan menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan agar tidak tersumbat saat hujan deras melanda.
"Dinas PU, Perkim, dan DLH saat ini sudah bekerja sama membersihkan drainase. Mari kita semua mengantisipasi bencana ini agar dapat dikurangi dampaknya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto di Madiun, Senin, mengatakan hujan deras melanda kawasan Madiun dan sekitarnya pada Minggu (17/11) semalaman hingga Senin dini hari. Akibatnya sungai meluap dan menggenangi sejumlah jalan dan rumah warga di kelurahan terdampak.
"Saat ini tim BPBD sudah terjun untuk mendata dan memastikan kondisi di lapangan, karena Senin sore hingga malam kembali terjadi hujan," ujarnya.
Menurutnya genangan air disebabkan oleh air kiriman dari sejumlah wilayah di sekitar Kota Madiun. Seperti luapan sungai di Kecamatan Wungu dan Kare Kabupaten Madiun. Sehingga, berdampak terhadap warga Kota Madiun.
BPBD terus memantau kondisi lapangan untuk memastikan kerugian yang dialami warga. Kondisi genangan air sebelumnya cukup tinggi di beberapa titik. Meski air telah surut, namun warga tetap diminta waspada karena curah hujan masih tinggi.
Pemkot Madiun juga menyediakan bantuan jika diperlukan. Contohnya, bagi rumah yang mengalami kerusakan parah akibat bencana.
"Itu kami cek juga. Kalau ada kerusakan rumah, kami bantu. Ini masih terus dipantau," imbuhnya.
Lebih lanjut, Pj wali kota juga mengajak masyarakat untuk mengantisipasi adanya bencana susulan. Yakni, dengan menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan agar tidak tersumbat saat hujan deras melanda.
"Dinas PU, Perkim, dan DLH saat ini sudah bekerja sama membersihkan drainase. Mari kita semua mengantisipasi bencana ini agar dapat dikurangi dampaknya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024