Surabaya - Panasnya Kota Surabaya akan terasa segar dan sejuk, jika kita singgah sebentar di taman kota. Tapi, taman yang tersebut bukan taman pada umumnya di Surabaya, melainkan Kebun Bibit Wonorejo yang bernuansa modern dan bewawasan edukatif. Selama ini Kebun Bibit Wonorejo yang berada di Jln. Kendalsari Wonorejo Rungkut Surabaya terkenal sebagai tempat pembibitan pohon untuk area pembibitan berbagai tanaman untuk menyokong kebutuhan penghijauan kota. Namun seiring dengan perjalanan waktu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya merevitalisasi kebun bibit tersebut menjadi tempat wisata keluarga yang cukup menyenangkan. Revitalisasi yang dilakukan DKP, antara lain melengkapinya sarana jogging track, arena bermain anak, outbond, flying fox dan lainnya. Jogging track dibuat mengelilingi telaga yang selama ini kondisinya dibiarkan tidak terurus. Bahkan kini kebun bibit yang luasnya sekitar 5,9 hektare tersebut mulai banyak diminati oleh warga Surabaya maupun luar kota. Bahkan tidak jarang tempat ini dijadikan kegiatan "out bond" oleh siswa TK dan SD. "Kami berharap ada nuansa baru yang kami perkenalkan untuk siswa kami di tempat ini," kata salah satu guru sekaligus Tim Out Bond TK Cahaya Ananda Sedati Sidoarjo, Ilham Supardi, saat menggelar kegiatan "Family Gathering" di Kebun Bibit Wonorejo beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan "Family Gathering" ini diikuti sekitar 150 peserta dengan mengelar aneka ragam permainan yang dikemas dalam bentuk "out bond". Biasanya kegiatan ini hanya diikuti oleh siswa, namun dalam kegiatan ini wali murid juga dilibatkan mulai dari game sampai outbond yang kadang mengundang tawa. "Inti kegiatan ini untuk memupuk komunikasi antara wali murid, siswa dan sekolah," ujarnya. Menurut Ilham, meski saat ini Kebun Bibit Wonorejo masih dalam tahap pembangunan, namun sebagian besar fasilitas sudah lengkap. "Yang menjadi menarik adanya fasilitas out bond, sehingga anak-anak didik kami bisa bermain di sini," katanya. Selain itu, lanjut dia, tujuan dari kegiatan out bond bisa mempererat pertemanan antarsesama siswa dan tentunya juga para orang tua siswa yang juga ikut mengantarkan anak-anaknya. Hal sama juga diungkapkan pengunjung asal Medayu Utara, Zaki. Ia mengatakan cukup senang dengan keberadaan Kebun Bibit yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. "Hampir setiap minggu, saya sekuarga datang ke sini. Anak saya cukup senang karena banyak fasilitas bermain di sini," ujarnya. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan meski kebun bibit ini telah direvitalisasi, namun fungsi sebagai lahan pembibitan masih tetap dipertahankan. "Kami tidak akan mengubah, hanya menambah fungsi taman," ungkapnya. Untuk itu, pihaknya akan melengkapi kebun bibit ini dengan berbagai fasilitas sehingga mirip dengan taman-taman lain di Surabaya. Wisata Edukatif Diketahui kebun bibit ini tidak hanya memiliki telaga, jogging track dan taman bermain. Ada pula area pembibitan tanaman yang tetap dipertahankan sebagai aset kebun. Bahkan, itulah fungsi awal Kebun Bibit Wonorejo, jauh sebelum akhirnya dibuka untuk umum. Sebagai tempat pembibitan tanaman, kebun ini layaknya laboratorium anak-anak sekolah untuk studi secara langsung tentang berbagai jenis tanaman. Mereka beramai-ramai datang dari berbagai sekolah untuk mengenai nama dan bentuk tanaman, bagaimana membudidayakannya dan mengembangbiakkannya. Tentu tidak hanya bagi anak-anak sekolah. Semua pengunjung kebun bibit ini juga bisa belajar tentang jenis-jenis tanaman yang sangat mungkin bisa dikembangkan di rumah, taman perkampungan atau tempat umum lainnya. Ada petugas khusus yang siap mendampingi dan menjelaskan kepada pengunjung. Berbagai tanaman yang ada di kebun ini antara lain jenis pepohonan pelindung, tanaman hias dan tanaman berkhasiat obat. Petugas juga siap mengajarkan cara-cara pembiakan tanaman, seperti stek, dengan biji atau generatif, tunas baru dan cangkok. Selain itu, kebun bibit ini rencanya juga akan ditanami pohon-pohon langka. "Ini sekaligus memberi edukasi pada masyarakat tentang pohon-pohon langka yang sudah jarang ada yang mau memikirkan konservasinya," katanya. Adanya pohon-pohon langka inilah yang nanti akan membedakannya dengan Kebun Bibit Bratang. Para pengunjung sama sekali tidak ditarik retribusi, melain gratis. Untuk bisa menuju ke Kebun Bibit Wonorejo, warga bisa melalui jalan Nginden kemudian melewati jalan baru hingga jembatan MERR, lalu belok ke kiri. Sepanjang jalan ini akan menemui kampus STIKOM terus ke timur sampai ke sekolah IPH lalu belok kanan tembus jalan Wonorejo sekitar 10 meter sampai di lokasi. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012