Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meresmikan Baznas Microfinance Desa (BMD) di Tulungagung, sebagai salah satu langkah untuk mendukung kemandirian dan pengembangan usaha mikro dan kecil yang dikelola oleh para penerima zakat (mustahik).

"BMD merupakan program unggulan Baznas yang telah sukses membantu ribuan pelaku usaha mikro di berbagai daerah. Program ini mengusung konsep pembiayaan tanpa bunga (qardhul hasan), sehingga memudahkan para mustahik untuk mengembangkan usahanya tanpa terbebani oleh cicilan yang memberatkan," kata Pimpinan Baznas RI Nur Chamdani melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.  

Nur menjelaskan BMD merupakan program penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) Baznas yang bergerak pada layanan keuangan mikro yang ditujukan untuk para mustahik pelaku usaha mikro dalam bentuk pembiayaan permodalan dan pendampingan pengembangan usaha.

Baca juga: Baznas Jatim gelar bimtek implementasi SOP tingkatkan kualitas layanan

Melalui BMD ini, kata dia, para mustahik di Tulungagung diharapkan dapat lebih mandiri secara ekonomi melalui pendampingan serta pembiayaan yang diberikan.

"Melalui BMD, Baznas berupaya memberikan akses pemodalan yang lebih inklusif, agar para mustahik dapat bangkit kembali dan mengembangkan usaha mereka," ujarnya.

Hingga saat ini, ungkap Nur, terdapat 25 titik BMD yang tersebar di 17 provinsi. Di Provinsi Jawa Timur sendiri, BMD Tulungagung menjadi BMD ke-4 setelah BMD Sawojajar, Malang, BMD Sampang, dan BMD Ponorogo.

Peresmian BMD Tulungagung ini, sambungnya, juga menjadi bagian dari upaya Baznas untuk memperluas jangkauan layanan kepada mustahik di seluruh Indonesia.

Dengan semakin banyaknya BMD yang dibuka di berbagai daerah, Nur optimistis pihaknya bisa memberdayakan lebih banyak mustahik dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.

"Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam membantu para mustahik menuju kemandirian ekonomi," ucap Nur Chamdani.

Dalam kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Kab.Tulungagung, Heru Suseno mendukung penuh program pemberdayaan yang dikembangkan Baznas.

Menurutnya, hal ini merupakan pertanda baik untuk memberi kesejahteraan kepada masyarakat, karena dapat membantu para pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usahanya yang sedang membutuhkan modal.

Ia menilai langkah ini merupakan salah satu alternatif sehat, yang bisa membebaskan para pelaku mikro dari jeratan para rentenir.

"Kami yakin program ini akan memberikan kemanfaatan, khususnya bagi pelaku-pelaku usaha-usaha mikro yang masih membutuhkan uluran tangan kita untuk mengembangkan usahanya," tutur Heru Suseno.

Pewarta: Sean Filo Muhamad

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024