Kediri - Pemerintah meminta warga tidak khawatir akan merebaknya serangga "Tomcat" atau kumbang rove (Paederus Littorarius) dan tidak perlu dilakukan pembasmian karena serangga itu termasuk sahabat petani. "Serangga ini tidak membahayakan dan justru menjadi sahabat petani. Ia termasuk mata rantai penyeimbang alam," kata Koordinator Pengamat Hama Dinas Pertanian Provinsi Jatim Suliyan di Kediri, Kamis. Ia mengatakan, kumbang rove itu adalah predator yang memakan hama-hama yang banyak menyerang tanaman petani, seperti hama wereng maupun serangga kecil lainnya. Jika kumbang itu dibasmi, tentunya akan meresahkan para petani. Produksi tanaman mereka bisa turun drastis, karena dirusak oleh hama-hama itu. Pihaknya menyayangkan jika dilakukan pembasmian serangga tersebut. Ekosistem akan terganggu, karena populasi mereka akan semakin berkurang. Padahal, saat petani memanfaatkan insektisida untuk membasmi serangga itu, mereka juga ikut mati. "Tidak perlu menggunakan insektisida untuk membunuh serangga itu. Jika dilakukan, tentunya bisa mengganggu alam," katanya. Tentang beralihnya habitat dari semula banyak tinggal di lokasi lembab areal persawahan dan saat ini beralih ke perkampungan, Suliyan mengatakan ada kemungkinan karena habitat mereka terganggu. Dimungkinkan, karena luas lahan saat ini berkurang, hingga mereka beralih ke perkampungan warga. "Bisa juga, karena cahaya. Serangga ini sangat tertarik dengan cahaya, jadi karena perkampungan warga itu banyak cahaya, jadi mereka masuk," katanya. Sebenarnya, kata dia, serangan dari serangga itu bisa dicegah, di antaranya dengan tidak perlu memegang jika ada serangga itu. Jika melihat serangga itu, sebaiknya ditiup saja. "Selain itu, daya tahan tubuh juga perlu. Jika kondisi badannya sehat, dan tidak terlalu banyak protein, tentunya tersengat serangga itu akan bisa cepat sembuh," katanya.

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012