Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali dukungan mereka untuk terciptanya perdamaian abadi di Semenanjung Korea dan denuklirisasi menyeluruh.
Dukungan itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Joe Biden yang diterbitkan Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa (12/11) waktu setempat.
"Amerika Serikat dan Indonesia menegaskan kembali dukungan untuk terciptanya perdamaian abadi di Semenanjung Korea dan denuklirisasi menyeluruh," demikian petikan pernyataan Gedung Putih.
Baca juga: Prabowo, Biden agree to increase trade opportunities
Kedua kepala negara tersebut mendesak semua pihak untuk sepenuhnya melaksanakan kewajiban dan komitmen internasional mereka, termasuk menghentikan tindakan yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR) yang mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
"Kedua pemimpin meminta pihak terkait untuk sepenuhnya mematuhi semua UNSCR yang relevan dan terlibat dalam dialog damai," katanya.
Ketegangan politik di Semenanjung Korea melibatkan dua negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
Situasi terbaru, Korea Selatan meluncurkan rudal balistik permukaan-ke-permukaan ‘Hyunmoo-II’ ke Laut Kuning pada 8 November 2024, sebagai respons terhadap serangkaian peluncuran rudal oleh Korea Utara.
Peluncuran ini berlangsung di Kabupaten Taean, 108 km barat daya Seoul, dan merupakan bagian dari latihan tembak langsung militer.
Langkah tersebut diambil setelah Korea Utara menguji coba rudal balistik jarak pendek dan ICBM baru, termasuk peluncuran ICBM ‘Hwasong-19’ pekan lalu.
Korea Selatan menegaskan komitmennya untuk merespons setiap provokasi dari Korea Utara dengan serangan presisi dan terus memantau kegiatan militer Pyongyang bersama Amerika Serikat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Dukungan itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Joe Biden yang diterbitkan Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa (12/11) waktu setempat.
"Amerika Serikat dan Indonesia menegaskan kembali dukungan untuk terciptanya perdamaian abadi di Semenanjung Korea dan denuklirisasi menyeluruh," demikian petikan pernyataan Gedung Putih.
Baca juga: Prabowo, Biden agree to increase trade opportunities
Kedua kepala negara tersebut mendesak semua pihak untuk sepenuhnya melaksanakan kewajiban dan komitmen internasional mereka, termasuk menghentikan tindakan yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR) yang mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
"Kedua pemimpin meminta pihak terkait untuk sepenuhnya mematuhi semua UNSCR yang relevan dan terlibat dalam dialog damai," katanya.
Ketegangan politik di Semenanjung Korea melibatkan dua negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
Situasi terbaru, Korea Selatan meluncurkan rudal balistik permukaan-ke-permukaan ‘Hyunmoo-II’ ke Laut Kuning pada 8 November 2024, sebagai respons terhadap serangkaian peluncuran rudal oleh Korea Utara.
Peluncuran ini berlangsung di Kabupaten Taean, 108 km barat daya Seoul, dan merupakan bagian dari latihan tembak langsung militer.
Langkah tersebut diambil setelah Korea Utara menguji coba rudal balistik jarak pendek dan ICBM baru, termasuk peluncuran ICBM ‘Hwasong-19’ pekan lalu.
Korea Selatan menegaskan komitmennya untuk merespons setiap provokasi dari Korea Utara dengan serangan presisi dan terus memantau kegiatan militer Pyongyang bersama Amerika Serikat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024