Mojokerto - PT Jamsostek (Persero) menargetkan pendapatan sekitar Rp12,2 triliun dari total dana Rp125,7 triliun yang rencananya diinvestasikan pada sejumlah instrumen produk tahun ini. Direktur Investasi PT Jamsostek Elvyn G Masassya pada acara silaturahmi media di Mojokerto, Jawa Timur, Minggu, menjelaskan, target itu meningkat dibanding pencapaian 2011 sebesar Rp11,8 triliun dengan jumlah dana yang diinvestasikan sekitar Rp114,8 triliun. "Target kami dari investasi adalah 'double digit' dan tahun ini optimistis bisa naik, meskipun kondisi perekonomian lebih berat dari tahun lalu," katanya pada acara yang diikuti pimpinan kantor cabang Jamsostek se-Kanwil VI (Jatim, Bali dan Nusa Tenggara) itu. Elvyn menambahkan, dari total dana investasi yang disiapkan, sekitar 42-46 persen digunakan untuk membeli obligasi, 28-32 persen untuk deposito berjangka, 18-22 persen untuk saham, 4-8 persen pada reksadana, dan 1-2 persen untuk sektor properti dan penyertaan lainnya. Obligasi yang menjadi bidikan Jamsostek sebagian besar milik pemerintah dan BUMN, sementara saham yang dibidik adalah saham-saham "blue chip" (saham unggulan). "Selain itu, Jamsostek juga hanya membeli obligasi atau saham perusahaan yang telah menjadi peserta Jamsostek, sehingga ada semacam timbal balik," ujarnya didampingi Kepala Kanwil VI Jamsostek Junaidi. Dalam Rencana Kerja Anggaran dan Pengeluaran (RKAP) Jamsostek pada 2012, perusahaan ini menargetkan hasil dari investasi obligasi bisa mencapai Rp4,7 triliun, kemudian Rp2,5 triliun dari saham, dan deposito berjangka sekitar Rp2,2 triliun. "Dengan pendapatan hasil investasi yang terus meningkat, berarti Jamsostek bisa lebih meningkatkan layanan kepada peserta, termasuk memberikan berbagai keuntungan tambahan," ujarnya. Saat ini Jamsostek memiliki sebanyak 10,7 juta peserta aktif dan 17 juta peserta nonaktif. Sementara potensi pekerja yang masih bisa digarap mencapai lebih kurang 35 juta orang. Elvyn Masassya menambahkan, mulai tahun ini Jamsostek fokus memaksimalkan layanan kepada peserta melalui empat program yang sudah dijalankan, ditambah lima manfaat tambahan yang dicanangkan sejak awal Desember 2011. Pihaknya juga berupaya memenuhi kebutuhan dasar dari para pekerja, seperti perumahan melalui pemberian pinjaman uang muka pembelian dan gerai sembako murah. "Langkah ini mengacu pada tiga pilar yang sudah kami canangkan, yakni kepesertaan exellent, layanan exellent dan investasi exellent," kata Elvyn. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012