Sebanyak 1.400 pesilat mengikuti turnamen Chusnan David Cup III yang digelar oleh Pimpinan Daerah 06 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kota Surabaya sebagai ajang pencarian bibit atlet berpotensi dan seleksi Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) hingga Kejuaraan Dunia pada 2025.
Ketua Pimda 06 Tapak Suci Kota Surabaya Mahfud mengatakan kejuaraan yang digelar di Gelanggang Remaja Surabaya pada 30 Oktober hingga 3 November itu juga sebagai ajang menyemarakkan Milad Ke-112 Muhammadiyah.
"Selain mencari atlet berpotensi dan seleksi untuk kejurwil, Kejuaraan Chusnan David Cup III ini mengenang cikal bakal berdirinya Tapak Suci di Surabaya dan juga sebagai salah satu pra-acara Milad ke-112 Muhammadiyah yang akan diperingati pada 18 November 2024," kata pria yang juga seorang wasit juri pencak silat internasional itu.
Dalam ajang yang sudah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut itu, lanjutnya, ada empat kategori dipertandingkan, yakni usia dini, pra-remaja, remaja dan dewasa.
"Untuk usia dini, pra remaja dan remaja itu dilakukan sistem pemassalan untuk pembentukan karakter, sehingga di kejuaraan selanjutnya bisa berpartisipasi, baik kejuaraan di IPSI maupun yang lainnya," ujarnya.
Sementara untuk yang dewasa, lanjutnya, memang dijadikan ajang seleksi untuk kejurwil yang nantinya akan berlanjut hingga kejuaraan dunia Tapak Suci.
"Untuk kejurwil akan diselenggarakan di Malang, begitu juga saat kejuaraan dunia akan digelar di Malang juga tahun depan," tuturnya.
Pria yang mempunyai gelar Pendekar Utama di Tapak Suci itu menambahkan, jika perguruannya selalu mempersiapkan atlet sebaik mungkin dengan menggelar kejuaraan-kejuaraan dari usia dini.
"Tapak Suci insya Allah tidak pernah kehabisan atlet, karena dalam mencari atlet selalu dimulai dari usia dini. Terbukti juga di PON XXI Aceh-Sumatera Utara kemarin, Tapak Suci juga peraih emas terbanyak, yakni tujuh emas, tiga perak dan sembilan perunggu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Ketua Pimda 06 Tapak Suci Kota Surabaya Mahfud mengatakan kejuaraan yang digelar di Gelanggang Remaja Surabaya pada 30 Oktober hingga 3 November itu juga sebagai ajang menyemarakkan Milad Ke-112 Muhammadiyah.
"Selain mencari atlet berpotensi dan seleksi untuk kejurwil, Kejuaraan Chusnan David Cup III ini mengenang cikal bakal berdirinya Tapak Suci di Surabaya dan juga sebagai salah satu pra-acara Milad ke-112 Muhammadiyah yang akan diperingati pada 18 November 2024," kata pria yang juga seorang wasit juri pencak silat internasional itu.
Dalam ajang yang sudah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut itu, lanjutnya, ada empat kategori dipertandingkan, yakni usia dini, pra-remaja, remaja dan dewasa.
"Untuk usia dini, pra remaja dan remaja itu dilakukan sistem pemassalan untuk pembentukan karakter, sehingga di kejuaraan selanjutnya bisa berpartisipasi, baik kejuaraan di IPSI maupun yang lainnya," ujarnya.
Sementara untuk yang dewasa, lanjutnya, memang dijadikan ajang seleksi untuk kejurwil yang nantinya akan berlanjut hingga kejuaraan dunia Tapak Suci.
"Untuk kejurwil akan diselenggarakan di Malang, begitu juga saat kejuaraan dunia akan digelar di Malang juga tahun depan," tuturnya.
Pria yang mempunyai gelar Pendekar Utama di Tapak Suci itu menambahkan, jika perguruannya selalu mempersiapkan atlet sebaik mungkin dengan menggelar kejuaraan-kejuaraan dari usia dini.
"Tapak Suci insya Allah tidak pernah kehabisan atlet, karena dalam mencari atlet selalu dimulai dari usia dini. Terbukti juga di PON XXI Aceh-Sumatera Utara kemarin, Tapak Suci juga peraih emas terbanyak, yakni tujuh emas, tiga perak dan sembilan perunggu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024