Jakarta - Rano Karno merasa kecewa saat mengetahui putra angkatnya, Raka Widyarma, ditangkap oleh Polres Bandar Udara Soekarno-Hatta karena memesan lima butir ekstasi dari Malaysia. "Saya kecewa dan marah, anak saya memang pernah memakai obat-obatan," kata Rano saat jumpa pers di kediamannya di Cinere, Jakarta Selatan, dan didampingi oleh ayah kandung Raka, Piter Hidayat, Sabtu. Rano mengatakan bahwa penangkapan Raka dilakukan pihak kepolisian pada Selasa (6/3) lalu di sebuah rumah di Jl Perkici raya EB2 no.42 Bintaro Jaya, Sektor 5, Jakarta Selatan. Dalam penangkapan tersebut, Raka ditangkap bersama dengan seorang perempuan bernama Karina Andetia. Saat penangkapan tersebut, Rano mengatakan bahwa dia sedang berada di Serang untuk tugas kantornya, dan baru bisa menjenguk Raka pada Sabtu malam saat mendapat libur. Rano mengatakan bahwa memang Raka terbukti mengakui memasukkan ekstasi tersebut, namun masih belum dikonsumsi, dan dia berharap agar anak angkatnya tersebut bisa direhabilitasi. Rano mengungkapkan memang kondisi Raka tertekan karena mengetahui bahwa dia bukan anak kandung dari Rano, dan hal tersebut menjadi bahan ejekan dari teman-teman Raka. "Raka ini memang sudah tertekan karena dia diejek teman-temannya sewaktu SMP karena dia bukan anak kandung saya, mungkin itu alasan dia memakai seperti itu," kata Rano. Penangkapan tersebut bermula saat sebuah paket mencurigakan yang akhirnya diperiksa pihak Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan mesin sinar x, dan mendapati bahwa isi dari paket tersebut adalah lima butir pil ekstasi. Berdasarkan temuan tersebut, Polres Bandara menelusuri penerima paket tersebut yang ditujukan ke sebuah rumah di kawasan Bintaro, Tangerang.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012