Malang - Sejumlah petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Malang, hingga kini masih melakukan penyisiran ke sejumlah rumah warga yang tergenang banjir untuk menyerahkan bantuan karena diperkirakan banjir surut dalam waktu cukup lama.
Koordinator Tagana Kabupaten Malang, Twi Adi, Kamis mengatakan, penyisiran dilakukan karena banjir yang menggenangi puluhan rumah dan memaksa 60 jiwa mengungsi itu, diprediksi akan berlangsung sepekan.
Sebab, lokasi banjir di wilayah Kecamatan Kalipare, secara geografis terletak pada cekungan wilayah pegunungan Kabupaten Malang, sehingga untuk surut membutuhkan resapan air dalam tanah.
"Kita prediksi banjir akan berlangsung selama sepekan untuk surut, karena lokasinya berada pada cekungan pegunungan, sehingga surutnya menunggu resapan tanah," katanya.
Twi menjelaskan, dalam penanganan korban banjir, Tagana dibantu sejumlah petugas membagi lokasi penyisiran menjadi tiga titik, tujuannya untuk melihat warga yang masih terjebak di dalam rumah saat banjir.
"Kita bagi menjadi tiga titik lokasi penyisiran, salah satunya di wilayah Tumbakrejo sebanyak 20 petugas, Klipare 20 petugas, serta ke lokasi lainnya 20 petugas," katanya.
Selain menyisir lokasi banjir, petugas Tagana juga menyerahkan bantuan kepada korban banjir yang meliputi terpal dan matras sebagai tempat berlindung sementara, dan bantuan makanan berupa sarden, beras dan mie instan.
Twi mengatakan, hujan yang mengguyur wilayah Malang Raya sejak Rabu (7/3) malam hingga Kamis pagi mengakibatkan sebagian besar wilayah Kabupaten Malang terendam banjir.
Wilayah yang terendam antara lain Dusun Tambakrejo, Dusun Rowotratih, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, yang mengakibatkan 22 rumah terendam.
Serta dua rumah warga roboh akibat tanah longsor di Kecamatan Ampelgading dan beberapa titik jalan putus akibat Sungai Lestia meluap di Desa Pagelaran Kecamatan Kademangan.
Sementara itu, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Apriliyanto mengaku, telah mengerahkan 30 petugas yang tersebar di sejumlah wilayah banjir.
Sedangkan terkait korban jiwa, Aprli mengaku hingga kini belum ada, dan semua warga yang rumahnya terendam telah diungsikan ke lokasi aman atau wilayah yang lebih tinggi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012