Puskesmas Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur menangani temuan limbah medis yang dibuang sembarangan di kawasan jalan terusan antara Jalan Simpang Megamendung dan Raya Tidar.
Kepala Puskesmas Mulyorejo dr Helmie Wibisono di Kota Malang, Rabu, mengatakan begitu sampai di lokasi, tim yang diterjunkan awalnya melakukan pengecekan terhadap temuan tersebut.
"Kami melakukan penanganan temuan ini dan cek dulu kondisinya seperti apa," kata Helmie.
Setelah itu, kata dia, petugas mendapati bahwa limbah medis berupa jarum suntik, tabung sampel darah, hingga sarung tangan medis bekas pakai.
Hal itu terlihat dari beberapa tabung sampel dan suntikan yang di dalamnya terdapat darah dalam kondisi belum membeku.
Tak hanya itu, pihaknya menemukan adanya beberapa kapas yang terdapat noda darah.
"Kami menduga hari ini dibuangnya, karena yang kami temukan ada darah di alat suntik masih baru dan belum beku. Kemungkinan masih belum sampai enam jam," ucapnya.
Lantaran kategorinya masuk bahan berbahaya beracun (B3), maka pihak puskesmas memutuskan membawa temuan limbah untuk selanjutnya disimpan di tempat penampungan khusus.
"Ini sangat berbahaya, posisi darah banyak sekali sehingga bisa memberikan masalah serius. Kami amankan di puskesmas dan disimpan di gudang limbah B3, perkiraannya lebih dari tiga kilogram," ujarnya.
Sebelumnya, warga di Kecamatan Sukun menyayangkan adanya orang tak bertanggung jawab yang membuang limbah medis berupa alat suntik, sarung tangan medis, tabung sampel darah, hingga kardus berwarna kuning dengan logo biohazard di jalan terusan antara Jalan Simpang Megamendung dan Raya Tidar.
Petugas kepolisian juga sudah datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan penjagaan terhadap temuan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Puskesmas Mulyorejo dr Helmie Wibisono di Kota Malang, Rabu, mengatakan begitu sampai di lokasi, tim yang diterjunkan awalnya melakukan pengecekan terhadap temuan tersebut.
"Kami melakukan penanganan temuan ini dan cek dulu kondisinya seperti apa," kata Helmie.
Setelah itu, kata dia, petugas mendapati bahwa limbah medis berupa jarum suntik, tabung sampel darah, hingga sarung tangan medis bekas pakai.
Hal itu terlihat dari beberapa tabung sampel dan suntikan yang di dalamnya terdapat darah dalam kondisi belum membeku.
Tak hanya itu, pihaknya menemukan adanya beberapa kapas yang terdapat noda darah.
"Kami menduga hari ini dibuangnya, karena yang kami temukan ada darah di alat suntik masih baru dan belum beku. Kemungkinan masih belum sampai enam jam," ucapnya.
Lantaran kategorinya masuk bahan berbahaya beracun (B3), maka pihak puskesmas memutuskan membawa temuan limbah untuk selanjutnya disimpan di tempat penampungan khusus.
"Ini sangat berbahaya, posisi darah banyak sekali sehingga bisa memberikan masalah serius. Kami amankan di puskesmas dan disimpan di gudang limbah B3, perkiraannya lebih dari tiga kilogram," ujarnya.
Sebelumnya, warga di Kecamatan Sukun menyayangkan adanya orang tak bertanggung jawab yang membuang limbah medis berupa alat suntik, sarung tangan medis, tabung sampel darah, hingga kardus berwarna kuning dengan logo biohazard di jalan terusan antara Jalan Simpang Megamendung dan Raya Tidar.
Petugas kepolisian juga sudah datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan penjagaan terhadap temuan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024