Aryna Sabalenka mengambil alih posisi No.1 dunia dari Iga Swiatek, Senin, dengan selisih tipis 41 poin.
Swiatek mengumpulkan lima gelar dalam enam bulan pertama musim ini yang tampak tak terkalahkan, namun sedikit goyah pada pengujung tahun.
Setelah memenangi Wuhan Open pekan lalu, Sabalenka merangkak hingga 69 poin dari Swiatek.
"Ya, peringkatnya sangat ketat saat ini. Senang sekali melihatnya," kata Sabalenka, seperti disiarkan laman resmi WTA, Senin.
Pekan ini, Sabalenka melampaui Swiatek untuk peringkat No.1. Tidak ada satu pun pemain yang beraksi minggu lalu, tetapi dengan penyesuaian poin, Sabalenka kehilangan lebih sedikit poin daripada Swiatek.
Sabalenka unggul 9.706-9.665 -- selisih tipis 41 poin.
Selama dua pekan ke depan, keunggulan Sabalenka kemungkinan akan meningkat, memberinya keunggulan signifikan untuk mempertahankan peringkat No.1 di WTA Finals Riyadh.
Setahun yang lalu, Swiatek memasuki kejuaraan akhir tahun di No.2, memenangi kelima pertandingannya -- termasuk kemenangan semifinal atas Sabalenka -- untuk merebut kembali posisi teratas.
Menuju Cincinnati Open, Sabalenka sebenarnya berada di peringkat No.3 di belakang Coco Gauff, dan Swiatek naik 3.289 poin. Namun, meskipun Swiatek mencapai semifinal, Sabalenka memenango gelar dan mengumpulkan 1.000 poin.
Hal itu memangkas keunggulan Swiatek saat mereka bersiap untuk US Open. Sekali lagi, Swiatek menghasilkan hasil yang bagus, mencapai perempat final, tetapi Sabalenka kembali memenangi gelar. Hal itu memangkas margin menjadi 2.169 poin.
Swiatek adalah juara bertahan di China Open tetapi memilih untuk melewatkan tur Asia karena pergantian pelatih. Sehingga, meskipun total poin Swiatek berkurang 1.000 poin, Sabalenka melaju ke perempat final, mengumpulkan 215 poin -- membuatnya kehilangan 1.069 poin.
Memenangi gelar di Wuhan, mengalahkan No.4 Gauff di semifinal dan No.7 Zheng Qinwen di final memberi Sabalenka tambahan 1.000 poin.
Hal itu membuat dalam rentang waktu sembilan pekan, Sabalenka mengumpulkan 4.000 poin. Sebagai perbandingan, hanya tujuh pemain WTA Tour yang memiliki jumlah tersebut sepanjang tahun.
"Sejujurnya, saya tidak mencoba untuk fokus pada peringkat," ujar Sabalenka setelah US Open.
"Ya, mudah-mudahan suatu hari nanti saya akan melihat diri saya berada di puncak peringkat."
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Swiatek mengumpulkan lima gelar dalam enam bulan pertama musim ini yang tampak tak terkalahkan, namun sedikit goyah pada pengujung tahun.
Setelah memenangi Wuhan Open pekan lalu, Sabalenka merangkak hingga 69 poin dari Swiatek.
"Ya, peringkatnya sangat ketat saat ini. Senang sekali melihatnya," kata Sabalenka, seperti disiarkan laman resmi WTA, Senin.
Pekan ini, Sabalenka melampaui Swiatek untuk peringkat No.1. Tidak ada satu pun pemain yang beraksi minggu lalu, tetapi dengan penyesuaian poin, Sabalenka kehilangan lebih sedikit poin daripada Swiatek.
Sabalenka unggul 9.706-9.665 -- selisih tipis 41 poin.
Selama dua pekan ke depan, keunggulan Sabalenka kemungkinan akan meningkat, memberinya keunggulan signifikan untuk mempertahankan peringkat No.1 di WTA Finals Riyadh.
Setahun yang lalu, Swiatek memasuki kejuaraan akhir tahun di No.2, memenangi kelima pertandingannya -- termasuk kemenangan semifinal atas Sabalenka -- untuk merebut kembali posisi teratas.
Menuju Cincinnati Open, Sabalenka sebenarnya berada di peringkat No.3 di belakang Coco Gauff, dan Swiatek naik 3.289 poin. Namun, meskipun Swiatek mencapai semifinal, Sabalenka memenango gelar dan mengumpulkan 1.000 poin.
Hal itu memangkas keunggulan Swiatek saat mereka bersiap untuk US Open. Sekali lagi, Swiatek menghasilkan hasil yang bagus, mencapai perempat final, tetapi Sabalenka kembali memenangi gelar. Hal itu memangkas margin menjadi 2.169 poin.
Swiatek adalah juara bertahan di China Open tetapi memilih untuk melewatkan tur Asia karena pergantian pelatih. Sehingga, meskipun total poin Swiatek berkurang 1.000 poin, Sabalenka melaju ke perempat final, mengumpulkan 215 poin -- membuatnya kehilangan 1.069 poin.
Memenangi gelar di Wuhan, mengalahkan No.4 Gauff di semifinal dan No.7 Zheng Qinwen di final memberi Sabalenka tambahan 1.000 poin.
Hal itu membuat dalam rentang waktu sembilan pekan, Sabalenka mengumpulkan 4.000 poin. Sebagai perbandingan, hanya tujuh pemain WTA Tour yang memiliki jumlah tersebut sepanjang tahun.
"Sejujurnya, saya tidak mencoba untuk fokus pada peringkat," ujar Sabalenka setelah US Open.
"Ya, mudah-mudahan suatu hari nanti saya akan melihat diri saya berada di puncak peringkat."
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024