Surabaya - Jumlah rumah dengan kondisi fisik tak menunjang kesehatan penghuninya di Surabaya kian meningkat tiap tahun karena masih banyaknya masyarakat kurang mampu di Kota Pahlawan. "Untuk besaran pertumbuhannya, kami belum memiliki angka pasti. Namun, di tiap kecamatan di Surabaya ada sekitar 20 hingga 35 rumah tak sehat maupun layak huni," kata "Community Organisation Habitat for Humanity Indonesia" Agus Hariyanto di Surabaya, Sabtu. Untuk itu, ungkap dia, pihaknya kian gencar melakukan sejumlah pengamatan terhadap sejumlah rumah yang dinilai tak sesuai standar kelayakan sebuah hunian di Surabaya. "Bahkan, kami rutin bekerja sama dengan perusahaan yang peduli terhadap kalangan bawah," ujarnya. Kini, contoh dia, lembaganya telah menjalin kerja sama dengan penyedia peralatan rumah tangga Modena Indonesia guna mewujudkan bantuan hunian layak kepada masyarakat kurang mampu. "Dengan upaya itu, kami bersama Modena membangun tiga unit rumah warga di Dukuh Kupang Utara Surabaya," katanya. Mengenai besaran dana untuk pembangunan tiga unit rumah warga di Dukuh Kupang Utara, tambah "Customer Management Division Head" Modena Indonesia, Lanny Kurniawan, Modena Indonesia mengeluarkan sekitar Rp100 juta. "Pembangunan rumah mereka merupakan Program 'CSR' kami pada tahun 2012 menyusul masih banyak masyarakat di pelosok Nusantara yang mempunyai rumah tak sehat," katanya. Sementara, kata dia, secara keseluruhan besaran dana "CSR"-nya mencapai Rp200 juta. Namun tidak semuanya diwujudkan dalam program pembangunan rumah dan renovasi rumah tetapi melaksanakan penyuluhan kepada warga. "Untuk pembangunan rumah seperti ini, kami juga mengadakannya di Jakarta dan Yogyakarta," katanya. Bahkan, lanjut dia, karyawan perusahaannya juga dioptimalkan untuk membantu warga yang kurang mampu saat membangun rumah mereka. Pihaknya optimistis tindakan yang dilakukan secara gotong-royong dapat meningkatkan keakraban antara karyawan dengan warga. "Apalagi, kami sengaja melibatkan sejumlah karyawan di kantor cabang yang berada di beberapa daerah guna membantu pembangunan rumah tersebut. Tiap pembangunan satu unit rumah, kami mengerahkan sekitar 10 orang karyawan," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012