Sidoarjo - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sidoarjo demontrasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo, menolak panitia khusus (pansus) Lumpur Lapindo karena dinilai hanya menghabiskan anggaran negara. Koordinator aksi Jafar Sodiq, Jumat mengatakan, dinamika persoalan kasus luapan Lumpur Lapindo sampai dengan saat ini masih belum menemui titik penyelesaian yang signifikan, dan tidak ada gunanya lagi diadakan pansus Lumpur Lapindo Sidoarjo. "Kami menilai pembentukan pansus dirasa hanya akan menghabiskan anggaran negara karena tugasnya tidak pernah maksimal," ucapnya. Ia mengemukakan, tugas pansus yang menampung keluhan korban lumpur kepada Lapindo ternyata tidak membawa hasil, dan hingga saat ini masih menyisakan berbagai macam persoalan. "Pembentukan pansus lumpur ini hanya akal-akalan saja untuk mendapatkan jatah proyek politik. Untuk itu, dengan tegas kami menolak pembentukan lagi pansus lumpur ini," tukasnya. Menurut dia, masih banyak persoalan lumpur yang belum terselesaikan karena selama enam tahun bukanlah waktu yang pendek untuk melakukan sesuatu yang terbaik bagi warga. "Hal ini tidak sebanding dengan pengeluaran anggaran untuk pembentukan dan kinerja pansus lumpur karena justru hanya menghabiskan uang rakyat," ujarnya, menegaskan. Ia menambahkan, pembentukan kembali pansus lumpur ini adalah tidak solutif, hanya menghabiskan uang rakyat dan bahkan hanya akal-akalan saja untuk mendapatkan proyek politik. "Sekali lagi, secara tegas kami menolak dibentuknya pansus lumpur ini karena hingga saat ini masih belum menyuarakan aspirasi dari para korban Lumpur Lapindo," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012