Bojonegoro Bojonegoro, 2/3 (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jatim, tetap waspada terjadinya bencana dengan mempertimbangan kondisi cuaca ekstrem. "BNPB tetap meminta Bojonegoro waspada berbagai macam bencana yang kemungkinan terjadi, tanpa harus menentukan kapan berakhirnya," kata Kasi Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro, Sutardjo, Jumat. Ia menyampaikan imbauan itu berdasarkan evaluasi Kasubdit Penyelamatan dan Evakuasi BNPB, Yusrizal, setelah meninjau daerah bencana banjir bandang Kali Pacal di Kecamatan Sukosewu, Kapas dan Balen, Kamis (1/3). "Faktor utama kewaspadaan bencana yaitu cuaca esktrem, yang selalu memunculkan kejadian bencana, bisa banjir bandang, angin puting beliung juga bencana lainnya," paparnya. Lebih lanjut dijelaskan, kunjungan BNPB itu, untuk melakukan identifikasi kejadian bencana banjir bandang Kali Pacal, berdasarkan laporan BPBD. Selain mencocokkan data yang masuk, kunjungan BNPB itu, juga untuk melakukan inventaris masalah kejadian bencana, sebagai tindak lanjut penanganan secara nasional. "Posko bersama dengan berbagai pihak, yang dibuka sejak Januari tetap berakhir 22 Maret, tapi kewaspadaan menghadapi bencana tetap kita lakukan," ucapnya. Yang jelas, lanjutnya, pihaknya tetap mewaspadai berbagai bencana yang terjadi di daerah setempat, baik pada musim hujan maupun kemarau. Ini mengingat, dari pemetaan yang dilakukan, pada musim kemarau di daerah setempat juga rawan terjadi bencana kekeringan, juga bencana kegagalan industri migas. Secara terpisah, Kepala BPBD Bojonegoro Kasiyanto menambahkan bahwa tim penanggulangan bencana di Bojonegoro yang melibatkan berbagai pihak terkait, telah dibentuk berdasarkan keputusan Bupati Bojonegoro, Suyoto. "Kalau sewaktu-waktu terjadi bencana, tim yang sudah ditunjuk selain BPBD langsung bisa dikerahkan," katanya, menjelaskan. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012