Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun mendistribusikan air bersih ke dua kelurahan untuk membantu warga yang mengalami kesulitan air karena sumber air yang mengering.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Madiun, Sumanto, di Madiun, Kamis, mengatakan penyaluran air bersih dilakukan di dua lokasi, yakni di Kelurahan Tawangrejo dan Kelun. Hal itu karena sumber air tanah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari, yakni sumur, mulai mengalami kekeringan.
"Sebelumnya ada permintaan dari warga melalui kelurahan yang disampaikan ke kami. Untuk itu kami tindak lanjuti dengan pengiriman air bersih," ujarnya.
Menurut dia, dua kelurahan tersebut mengalami kesulitan air bersih karena sumber air warga dari sumur sudah menyusut. Kondisi tersebut karena lingkungan Kelurahan Kelun dan Tawangrejo banyak sawah dan petani juga mengambil air tanah melalui sibel.
"Jadi sumur-sumur warga kalah dengan sibel. Hingga akhirnya mengering sejak puncak musim kemarau," katanya.
Sesuai data, ada belasan KK di Kelurahan Tawangrejo yang kesulitan air bersih, terutama di RW 4 yang terdampak. Sedangkan di Kelurahan Kelun ada beberapa KK di RW 5 yang juga mengalami kesulitan air bersih.
Dalam kesempatan itu, BPBD menurunkan satu truk tangki air berkapasitas 1.200 liter. Kemudian, petugas melakukan pengisian tandon air yang sudah disiapkan oleh warga.
"Sehari dua kali pengisian, pagi dan sore di satu titik lokasi di RW 5 Kelurahan Kelun, misalnya," kata dia.
Lebih lanjut Sumanto mengatakan, suplai air bersih akan dikirimkan secara rutin sampai sumber air warga, yakni sumur keluar airnya atau sampai hujan turun.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan penghematan penggunaan air. Apalagi, musim kemarau diperkirakan masih panjang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Madiun, Sumanto, di Madiun, Kamis, mengatakan penyaluran air bersih dilakukan di dua lokasi, yakni di Kelurahan Tawangrejo dan Kelun. Hal itu karena sumber air tanah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari, yakni sumur, mulai mengalami kekeringan.
"Sebelumnya ada permintaan dari warga melalui kelurahan yang disampaikan ke kami. Untuk itu kami tindak lanjuti dengan pengiriman air bersih," ujarnya.
Menurut dia, dua kelurahan tersebut mengalami kesulitan air bersih karena sumber air warga dari sumur sudah menyusut. Kondisi tersebut karena lingkungan Kelurahan Kelun dan Tawangrejo banyak sawah dan petani juga mengambil air tanah melalui sibel.
"Jadi sumur-sumur warga kalah dengan sibel. Hingga akhirnya mengering sejak puncak musim kemarau," katanya.
Sesuai data, ada belasan KK di Kelurahan Tawangrejo yang kesulitan air bersih, terutama di RW 4 yang terdampak. Sedangkan di Kelurahan Kelun ada beberapa KK di RW 5 yang juga mengalami kesulitan air bersih.
Dalam kesempatan itu, BPBD menurunkan satu truk tangki air berkapasitas 1.200 liter. Kemudian, petugas melakukan pengisian tandon air yang sudah disiapkan oleh warga.
"Sehari dua kali pengisian, pagi dan sore di satu titik lokasi di RW 5 Kelurahan Kelun, misalnya," kata dia.
Lebih lanjut Sumanto mengatakan, suplai air bersih akan dikirimkan secara rutin sampai sumber air warga, yakni sumur keluar airnya atau sampai hujan turun.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan penghematan penggunaan air. Apalagi, musim kemarau diperkirakan masih panjang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024