Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Maluku HB Sirait menyatakan penataan Terminal Peti Kemas (TPK) Ambon yang dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) membuat kegiatan bongkar muat menjadi lebih cepat dan aman bagi pekerja.
“Penataan terminal yang dilakukan menjadikan TPK Ambon lebih bersih dan tertib sehingga kegiatan bongkar muat dapat dilakukan dengan cepat dan aman bagi pekerja,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Sirait menuturkan TPK Ambon sebelum transformasi seperti pasar dengan banyak orang yang tidak berkepentingan keluar dan masuk bahkan berjualan di dalam area terminal.
Setelah transformasi, Sirait mengatakan TPK Ambon lebih tertata karena peti kemas ditumpuk rapi di lapangan penumpukan pelabuhan sehingga pelayanan semakin membaik.
Terlebih, untuk saat ini semua kegiatan dilakukan secara daring (online) sehingga memudahkan bagi para pengguna jasa dengan proses keluar dan masuk peti kemas juga lebih cepat karena sudah tercatat pada sistem.
Sirait menjelaskan proses pencarian peti kemas sebelum transformasi masih dilakukan secara manual bahkan terkadang sulit untuk menemukan lokasi peti kemas.
“Sebelum transformasi bisa dibilang semrawut, tidak tertata, masih seperti pelabuhan jaman dulu, orang berjualan dan keluar masuk seenaknya,” ujarnya.
Terminal Head TPK Ambon Yandi Sofyan Hadi mengatakan transformasi TPK Ambon terus berlangsung seperti pada transformasi tahap pertama yaitu melakukan standarisasi operasional terminal peti kemas.
Standarisasi operasional terminal peti kemas tersebut mulai dari penataan lapangan penumpukan, pelatihan bagi petugas operasional, hingga proses operasional berbasis planning and control.
Yandi menegaskan aspek safety menjadi perhatian serius dalam transformasi seperti melakukan safety induction bagi yang berkepentingan, menyiapkan standar minimal safety di terminal, sampai sterilisasi terminal bagi yang tidak berkepentingan.
Transformasi TPK Ambon juga menyentuh aspek sistem yang digunakan untuk menunjang operasional terminal.
Sejak 18 Agustus 2023, TPK Ambon telah mengimplementasikan TOS Nusantara. TPK Ambon menjadi terminal ketiga di lingkungan SPTP yang menggunakan TOS Nusantara setelah 009 Tanjung Priok (IPC TPK) dan Terminal 1 TPK New Makassar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
“Penataan terminal yang dilakukan menjadikan TPK Ambon lebih bersih dan tertib sehingga kegiatan bongkar muat dapat dilakukan dengan cepat dan aman bagi pekerja,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Sirait menuturkan TPK Ambon sebelum transformasi seperti pasar dengan banyak orang yang tidak berkepentingan keluar dan masuk bahkan berjualan di dalam area terminal.
Setelah transformasi, Sirait mengatakan TPK Ambon lebih tertata karena peti kemas ditumpuk rapi di lapangan penumpukan pelabuhan sehingga pelayanan semakin membaik.
Terlebih, untuk saat ini semua kegiatan dilakukan secara daring (online) sehingga memudahkan bagi para pengguna jasa dengan proses keluar dan masuk peti kemas juga lebih cepat karena sudah tercatat pada sistem.
Sirait menjelaskan proses pencarian peti kemas sebelum transformasi masih dilakukan secara manual bahkan terkadang sulit untuk menemukan lokasi peti kemas.
“Sebelum transformasi bisa dibilang semrawut, tidak tertata, masih seperti pelabuhan jaman dulu, orang berjualan dan keluar masuk seenaknya,” ujarnya.
Terminal Head TPK Ambon Yandi Sofyan Hadi mengatakan transformasi TPK Ambon terus berlangsung seperti pada transformasi tahap pertama yaitu melakukan standarisasi operasional terminal peti kemas.
Standarisasi operasional terminal peti kemas tersebut mulai dari penataan lapangan penumpukan, pelatihan bagi petugas operasional, hingga proses operasional berbasis planning and control.
Yandi menegaskan aspek safety menjadi perhatian serius dalam transformasi seperti melakukan safety induction bagi yang berkepentingan, menyiapkan standar minimal safety di terminal, sampai sterilisasi terminal bagi yang tidak berkepentingan.
Transformasi TPK Ambon juga menyentuh aspek sistem yang digunakan untuk menunjang operasional terminal.
Sejak 18 Agustus 2023, TPK Ambon telah mengimplementasikan TOS Nusantara. TPK Ambon menjadi terminal ketiga di lingkungan SPTP yang menggunakan TOS Nusantara setelah 009 Tanjung Priok (IPC TPK) dan Terminal 1 TPK New Makassar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024