Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Emil Elestianto Dardak, menerima penghargaan bergengsi dari CNBC Indonesia bersama Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) 2024.
Penghargaan kategori “Leader in Emerging Leader in Local Government” diberikan dalam REPNAS National Conference & Awarding Night bertema “Energi Mandiri, Ekonomi Berdikari”, yang digelar pada Senin, (14/10).
Acara ini membahas peluang dan tantangan dalam pengembangan energi baru terbarukan dan inisiatif hijau di sektor bisnis. Emil Dardak dinilai telah berkontribusi besar dalam transformasi digital dan infrastruktur di Jawa Timur selama masa jabatannya.
Emil dalam keterangannya, Rabu menegaskan bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di tingkat daerah. Emil memaparkan pentingnya konektivitas internet yang terjangkau dalam memfasilitasi transformasi bisnis bagi UMKM dan pelaku ekonomi lainnya.
"Internet yang terjangkau akan membuka akses bagi UMKM untuk terus berkembang. Buyer dan sales sekarang bertemu di marketplace digital. Contohnya, saat saya pulang dari pegunungan di Singosari, saya menemukan spot kuliner baru hanya melalui internet," ujar Emil saat berbicara dalam forum tersebut.
Selain menyoroti manfaat internet, Emil juga menyampaikan tantangan dalam pengembangan infrastruktur digital di Jawa Timur, terutama di daerah yang terisolasi. Dia menegaskan, meski konektivitas internet berperan besar, ada banyak desa yang masih mengalami blank spot.
"Saat ini ada sekitar 600 desa di Jawa Timur yang masih masuk kategori blank spot dari total 8.500 desa/kelurahan. Ini yang terus kita atasi," tambahnya.
Emil juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mengatasi hambatan dalam digitalisasi, salah satunya melalui penggunaan cloud computing. Pemerintah Jawa Timur telah bermitra dengan Amazon Web Services (AWS) untuk mendorong penggunaan teknologi berbasis cloud.
"Di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari, kami bekerja sama dengan AWS. Mahasiswa ikut berperan dalam mengembangkan solusi berbasis cloud yang dapat memecahkan berbagai masalah masyarakat, seperti deteksi kebocoran air dan lain-lain," ujar Emil.
Ke depannya, Emil Dardak berkomitmen untuk terus mendorong akselerasi digitalisasi di Jawa Timur. Ia berharap inisiatif-inisiatif seperti big data dan satu data dapat membantu mempercepat proses digitalisasi di berbagai sektor pelayanan publik.
"Interaksi berkelanjutan dengan warga akan membangun big data yang lebih baik untuk pengambilan keputusan. Kami sudah memulai inisiatif ini di Jawa Timur," tutur Emil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penghargaan kategori “Leader in Emerging Leader in Local Government” diberikan dalam REPNAS National Conference & Awarding Night bertema “Energi Mandiri, Ekonomi Berdikari”, yang digelar pada Senin, (14/10).
Acara ini membahas peluang dan tantangan dalam pengembangan energi baru terbarukan dan inisiatif hijau di sektor bisnis. Emil Dardak dinilai telah berkontribusi besar dalam transformasi digital dan infrastruktur di Jawa Timur selama masa jabatannya.
Emil dalam keterangannya, Rabu menegaskan bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di tingkat daerah. Emil memaparkan pentingnya konektivitas internet yang terjangkau dalam memfasilitasi transformasi bisnis bagi UMKM dan pelaku ekonomi lainnya.
"Internet yang terjangkau akan membuka akses bagi UMKM untuk terus berkembang. Buyer dan sales sekarang bertemu di marketplace digital. Contohnya, saat saya pulang dari pegunungan di Singosari, saya menemukan spot kuliner baru hanya melalui internet," ujar Emil saat berbicara dalam forum tersebut.
Selain menyoroti manfaat internet, Emil juga menyampaikan tantangan dalam pengembangan infrastruktur digital di Jawa Timur, terutama di daerah yang terisolasi. Dia menegaskan, meski konektivitas internet berperan besar, ada banyak desa yang masih mengalami blank spot.
"Saat ini ada sekitar 600 desa di Jawa Timur yang masih masuk kategori blank spot dari total 8.500 desa/kelurahan. Ini yang terus kita atasi," tambahnya.
Emil juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mengatasi hambatan dalam digitalisasi, salah satunya melalui penggunaan cloud computing. Pemerintah Jawa Timur telah bermitra dengan Amazon Web Services (AWS) untuk mendorong penggunaan teknologi berbasis cloud.
"Di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari, kami bekerja sama dengan AWS. Mahasiswa ikut berperan dalam mengembangkan solusi berbasis cloud yang dapat memecahkan berbagai masalah masyarakat, seperti deteksi kebocoran air dan lain-lain," ujar Emil.
Ke depannya, Emil Dardak berkomitmen untuk terus mendorong akselerasi digitalisasi di Jawa Timur. Ia berharap inisiatif-inisiatif seperti big data dan satu data dapat membantu mempercepat proses digitalisasi di berbagai sektor pelayanan publik.
"Interaksi berkelanjutan dengan warga akan membangun big data yang lebih baik untuk pengambilan keputusan. Kami sudah memulai inisiatif ini di Jawa Timur," tutur Emil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024