Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa Jawa Timur adalah provinsi pertama yang mengesahkan Perda dan Pergub tentang Pesantren, setelah pemerintah pusat menetapkan soal Hari Santri Nasional.
Hal tersebut diungkapkannya saat acara Pengajian Hari Santri Nasional dan Peresmian Rehab Masjid Al Huda Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, serta pawai obor menyambut Hari Santri Nasional.
"Pergub tentang Pesantren pertama adalah Jawa Timur. Itu karena gubernurnya santri. Bagi saya pesantren adalah social capital, yang luar biasa," katanya dalam rilis yang diterima, Minggu.
Khofifah juga menyatakan pemerintah provinsi memberikan perhatian untuk pesantren dan santri.
Ia menceritakan saat zaman Gubernur Jatim Imam Utomo dan Pakde Karwo (Soekarwo), terdapat beasiswa S1 untuk santri. Namun begitu dirinya menjabat di periode pertama, sudah menginisasi untuk menambah program beasiswa untuk santri dan guru madrasah diniyah, dengan tidak hanya untuk beasiswa S1, tapi juga S2 dan hingga S3.
"Dalam lima tahun kami memimpin, sudah ada 5.583 penerima beasiswa S2, S2, dan S3 untuk santri dan juga guru madrasah diniyah di Jawa Timur. Itu adalah bagian dari ikhtiar kita untuk meningkatkan kualitas SDM dari pesantren," ujar Khofifah.
Pihaknya juga membantu santri dengan memberikan program beasiswa dari Pemprov Jatim untuk santri asal Jatim kuliah di Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Dirinya bahkan Khofifah menghadap langsung pada Grand Syekh Al Azhar untuk mendapatkan kuota beasiswa santri Jatim kuliah di Al Azhar.
"Ini sudah masuk tahun ke empat. Per tahun ada sebanyak 30 santri Jatim yang kami berikan beasiswa kuliah di Azhar. Dan Alhamudulillah kuotanya ditambah tiga orang per tahun ini," kata dia.
Terkait Hari Santri Nasional, ia mengungkapkan bahwa Hari Santri Nasional (HSN) menjadi momentum untuk mengisi kembali semangat bagi santri dan warga NU untuk terus menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
Dalam acara tersebut dihadiri ratusan massa. Warga sangat antusias bisa bertemu langsung dengan calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bahkan berebut ingin bersalaman. Acara pengajian juga berlangsung dengan tertib dan khidmah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Hal tersebut diungkapkannya saat acara Pengajian Hari Santri Nasional dan Peresmian Rehab Masjid Al Huda Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, serta pawai obor menyambut Hari Santri Nasional.
"Pergub tentang Pesantren pertama adalah Jawa Timur. Itu karena gubernurnya santri. Bagi saya pesantren adalah social capital, yang luar biasa," katanya dalam rilis yang diterima, Minggu.
Khofifah juga menyatakan pemerintah provinsi memberikan perhatian untuk pesantren dan santri.
Ia menceritakan saat zaman Gubernur Jatim Imam Utomo dan Pakde Karwo (Soekarwo), terdapat beasiswa S1 untuk santri. Namun begitu dirinya menjabat di periode pertama, sudah menginisasi untuk menambah program beasiswa untuk santri dan guru madrasah diniyah, dengan tidak hanya untuk beasiswa S1, tapi juga S2 dan hingga S3.
"Dalam lima tahun kami memimpin, sudah ada 5.583 penerima beasiswa S2, S2, dan S3 untuk santri dan juga guru madrasah diniyah di Jawa Timur. Itu adalah bagian dari ikhtiar kita untuk meningkatkan kualitas SDM dari pesantren," ujar Khofifah.
Pihaknya juga membantu santri dengan memberikan program beasiswa dari Pemprov Jatim untuk santri asal Jatim kuliah di Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Dirinya bahkan Khofifah menghadap langsung pada Grand Syekh Al Azhar untuk mendapatkan kuota beasiswa santri Jatim kuliah di Al Azhar.
"Ini sudah masuk tahun ke empat. Per tahun ada sebanyak 30 santri Jatim yang kami berikan beasiswa kuliah di Azhar. Dan Alhamudulillah kuotanya ditambah tiga orang per tahun ini," kata dia.
Terkait Hari Santri Nasional, ia mengungkapkan bahwa Hari Santri Nasional (HSN) menjadi momentum untuk mengisi kembali semangat bagi santri dan warga NU untuk terus menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
Dalam acara tersebut dihadiri ratusan massa. Warga sangat antusias bisa bertemu langsung dengan calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bahkan berebut ingin bersalaman. Acara pengajian juga berlangsung dengan tertib dan khidmah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024