Calon Wali Kota Madiun nomor urut 2 Maidi berjanji melanjutkan program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (Pro JKK-JKM) untuk melindungi tenaga kerja warga Kota Madiun, Jatim, baik dari sektor penerima upah maupun non-upah.

"Selama diterapkan sejak tahun 2020, program Pro JKK-JKM yang dulunya bernama Siaga Kita, dirasakan warga sangat bermanfaat. Karena itu, program ini akan dilanjutkan jika nanti Saya diberi amanah lagi," ujar Maidi di Madiun, Jumat.

Di hadapan para pekerja non-upah seperti "driver ojek online" (Ojol), abang becak, dan pedagang kaki lima (PKL), ia memastikan program yang dilakukan dengan menggandeng BPJS Ketenagakerjaan itu tak hanya dilanjutkan, namun juga diperluas kepesertaan-nya.

"Para pekerja non-upah ini memiliki pengaruh besar dalam pelayanan kepada masyarakat di Kota Madiun. Karenanya, keselamatan mereka dalam bekerja juga harus dijamin," katanya.

Sesuai data, kepesertaan Pro JKK-JKM saat ini telah mencapai 16.344 orang, baik pekerja penerima upah maupun bukan penerima upah. Program itu menyasar kelompok pekerja bukan penerima upah dari sektor informal seperti abang becak, buruh harian, tukang ojek, pedagang keliling, dan lain sebagainya.

Tak hanya Pro JKK-JKM, calon petahana ini juga menjamin semua program pro warga yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Madiun, juga akan dilanjutkan. Di antaranya program pemasangan penerangan jalan umum di gang atau lampunisasi, pemasangan paving atau pavingisasi, hingga beasiswa untuk mahasiswa warga Kota Madiun yang kurang mampu.

Maidi mengatakan, program pavingisasi dan lampunisasi sejati-nya telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sehingga, perlu upaya keberlanjutan dan penyempurnaan program pembangunan infrastruktur agar kian merata di seluruh wilayah Kota Madiun.

"Mana yang kurang, mana belum, dan mana yang sudah sempurna kita lihat bersama. Insya Allah ketika diberi amanah masyarakat, akan saya sempurnakan," katanya.

Selain penyempurnaan infrastruktur, Maidi berjanji akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Kota Madiun. Salah satunya, tetap menjalankan program bantuan beasiswa mahasiswa. Sejak digulirkan tahun 2019, penerima program beasiswa itu telah mencapai 1.000 mahasiswa.

Program itu, lanjut Maidi, dinilai berhasil dalam memberikan akses pendidikan kepada pelajar kurang mampu, mengembangkan kemampuan ilmu pengetahuan penerima, dan membantu mendapatkan jenjang karier lebih baik serts dapat bersaing dengan SDM daerah lain.

Selain beasiswa, Pemkot Madiun di era kepemimpinan-nya juga memberikan fasilitas 14 ribu unit laptop program pinjam-pakai untuk siswa SD dan SMP.

"IPM Kota Madiun sudah tinggi. Mari kita pertahankan dan wujudkan generasi emas Indonesia," katanya.

Pilkada Serentak 2024 di Kota Madiun diikuti tiga pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto yang diusung PDI Perjuangan. Pasangan nomor urut 2 Maidi-Bagus Panuntun yang diusung koalisi enam partai politik, yaitu Partai NasDem, PKS, PKB, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PSI. Untuk nomor urut 3 ada pasangan Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan yang diusung Partai Golkar dan Perindo.

Masa kampanye pilkada berjalan mulai 25 September hingga 23 November 2024. Tahapan pemungutan suara Pilkada 2024 berlangsung pada 27 November, sedangkan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara dimulai pada 27 November hingga 16 Desember 2024.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024