Penjabat Wali Kota Malang, Jawa Timur Iwan Kurniawan menyebut optimalisasi penanganan angka kemiskinan di wilayah setempat perlu berjalan dengan konsep keseimbangan yakni antara pemberian bantuan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Iwan di Kota Malang, Rabu, mengatakan pola yang seimbang akan membentuk kemandirian bagi para penerima bantuan atau warga miskin.

"Jika memberikan kail maka tidak hanya diberi bantuan sekali, tetapi belajar untuk mandiri dan mencari rezeki dengan usaha mereka sendiri. Inilah konsep pemberdayaan yang harus kami dorong," kata Iwan.

Konsep keseimbangan ini, kata dia, akan membuat matang para warga miskin untuk lepas dari kemiskinan karena mereka akan mampu mencari nafkah melalui ilmu yang didapatkan dari hasil pemberdayaan baik itu oleh Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Malang, Lembaga Amil Zakat (LAZ), dan Unit Pengumpulan Zakat (UPZ).

"Bukan hanya memberikan bantuan sementara tetapi dengan memberikan pelatihan keterampilan, modal usaha, atau alat wirausaha, sehingga diharapkan kaum dhuafa dapat mandiri dan mencari nafkah secara berkelanjutan," ucapnya.

Oleh karena itu, Iwan menyebutkan agar pemberian bantuan bisa berjalan beriringan dengan pemberdayaan, maka langkahnya adalah memastikan pengelolaan dana zakat berjalan secara transparan dan akuntabel.

"Peningkatan kapasitas pengelola zakat sangat penting, kami bisa memastikan bahwa zakat yang terkumpul bisa dikelola secara optimal dan memberikan dampak yang nyata bagi kesejahteraan umat," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Malang, jumlah angka penduduk miskin di wilayah mengalami penurunan 0,35 persen atau yang awalnya 4,26 persen di 2023 menjadi 3,91 persen di 2024.

Selain itu, Iwan berharap agar para LAZ dan UPZ yang ada di Kota Malang dapat terus mengajak para pemberi zakat untuk berzakat dengan lebih aktif.

"Tentu perhatian pemerintah dan seluruh pemangku kebijakan di sini dikumpulkan dengan beberapa lembaga yang berperan sangat besar untuk pengelolaan zakat selain Baznas," kata dia.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024