Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan menyatakan bahwa berdasarkan hasil peninjauan awal terkait penemuan dugaan goa di Dusun Sidowayah, Desa Lawangan Agung, Kecamatan Sugio, Jawa Timur terindikasi berjenis karst atau kapur.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Andhy Kurniawan di Lamongan, Jawa Timur, Selasa mengatakan bahwa untuk memastikan jenis goa tersebut, masih perlu didukung dengan studi penelitian geolistrik. 

"Memang peninjauan awal yang kita lakukan belum menyediakan SDM yang meneliti secara pasti. Namun berdasarkan studi secara makro sangat memungkinkan mengarah ke dugaan struktur geologi goa jenis karst atau kapur," ujar Andhy. 

Menurutnya, dugaan tersebut didukung oleh adanya struktur batuan  yang berasal dari batu kapur atau gamping. Kemudian banyaknya aktifitas kelelawar di sekitar, termasuk adanya struktur geologi stalaktit dan stalagmit yang diketahui berdasarkan foto yang diambil oleh warga setempat.

"Meskipun indikasi awal memperkuat ke dugaan struktur geologi gua jenis karst, tetap perlu dukung dengan hasil studi geolistrik  dan memerlukan kolaborasi bersama antara Badan Geologi, pemerintah provinsi, dan lainnya. Sebab, di Kabupaten Lamongan tidak ada OPD yang menangani temuan ini,"  jelas Andhy. 

Namun, lanjut Andhy, dari kacamata lingkungan hidup, jika memang nantinya hasil dari penelitian atau studi geolistrik menyatakan goa tersebut berjenis karst, maka Pemkab Lamongan harus melakukan upaya perlindungan kawasan tersebut.

Adanya goa karst berfungsi untuk melindungi Cadangan Air Tanah (CAT) di bawahnya. 

Andhy menambahkan di lokasi tersebut juga terdapat terowongan sejenis dengan jarak yang berdekatan kurang lebih 100 meter yang pernah ditemukan warga setempat 20 tahun yang lalu.

"Temuan terdahulu sudah terdapat undakan tangga untuk masuk ke terowongan itu," terangnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan Siti Rubikah menuturkan bahwa temuan tersebut masih jauh untuk bisa dikatakan sebagai destinasi wisata di Lamongan.

"Untuk menjadi destinasi wisata ni masih sangat jauh ya, pertama belum ada kepastian (baru temuan dan dugaan). Selain itu kami juga nantinya memerlukan kepastian di bidang keselamatan dan keamanan," tuturnya. 

Sebagaimana diketahui, dua warga Kabupaten Lamongan bernama Sudarsono dan Sutaji pada Selasa (24/9) menemukan dugaan adanya goa saat menggali tanah untuk mendapatkan sumber air bersih atau membuat sumur di halaman rumah milik warga dusun setempat bernama Supranoto.

Salah satu penggali sumur yaitu Sudarsono menuturkan bahwa tepat di kedalaman enam meter terdapat beberapa lorong yang salah satunya dihinggapi oleh ribuan kelelawar. 

Pewarta: Alimun Khakim

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024