Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengaku prihatin dan kecewa atas kejadian dugaan kasus pelecehan yang menimpa anak-anak di panti asuhan di wilayah Kunciran Pinang, Kota Tangerang, Banten.

"Kami prihatin dan kecewa atas kejadian yang menimpa anak-anak di panti asuhan. Semestinya mendapatkan perlindungan tetapi dirusak dengan cara-cara yang sangat memilukan. Ini jadi perhatian serius," kata Menteri Sosial Saifullah  saat mengunjungi panti asuhan Darussalam An'Nur Kunciran Pinang, Kota Tangerang, Selasa.

Ia mengatakan kunjungan ke panti asuhan Darussalam An'Nur Kunciran Pinang bersama KPAI untuk melihat langsung di lokasi untuk selanjutnya jadi pertimbangan langkah selanjutnya, apalagi kasus ini menjadi perhatian publik.

Baca juga: Gus Ipul: Pemerintah terus sinkronisasi data penerima bansos

Kemensos bersama pihak lain, katanya akan melakukan langkah tindak lanjut untuk jadi pertimbangan dan upaya secara nasional agar  kasus serupa tak terulang ke depan.

Selain itu, pengawasan dilakukan tak hanya pada saat ini tetapi juga ke depannya.

"Kita sudah bahas bersama KPAI dan langkah hukum diserahkan kepada kepolisian," katanya.

Sebelumnya Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan Pemkot Tangerang akan mengawal penuh proses hukum terkait dugaan kasus pelecehan tersebut.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini,  Pemkot Tangerang memastikan setiap korban mendapatkan pendampingan yang memadai, dan kami akan mengawal proses hukum agar berjalan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Nurdin.

Pemerintah Kota Tangerang juga telah memindahkan 12 anak penghuni panti asuhan ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS) milik Dinas Sosial.

Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang Tihar Sopian mengatakan kondisi 12 anak di penghuni panti asuhan dalam kondisi sehat dan ceria. Saat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis yang telah dilakukan pada Jumat (4/10) lalu.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024