Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tahun ini menyalurkan bantuan beasiswa kepada 100 orang dari kalangan keluarga miskin atau kurang mampu.
"Pola penyaluran bantuan ini dengan cara bekerja sama dengan Pemkab Sumenep," kata Ketua Baznas Sumenep Sukri di Sumenep, Jawa Timur, Minggu.
Ia menjelaskan mahasiswa penerima bantuan ini dari kalangan keluarga miskin dan kurang mampu merupakan warga Sumenep yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk (KTP).
Program bantuan beasiswa yang diberi nama 'beasiswa cendekia' ini merupakan saran dari Pemkab Sumenep, yang bertujuan untuk mendukung sumber daya manusia (SDM) para mahasiswa dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Menurut Sukri, program bantuan beasiswa cendekia tersebut dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama telah disalurkan kepada 52 orang mahasiswa pada September 2024, sedangkan tahap kedua untuk 48 orang, kini masih dalam proses verifikasi.
"Target kami pada akhir bulan ini penyaluran bantuan beasiswa tersebut sudah bisa disalurkan," katanya.
Sukri lebih lanjut menjelaskan proses penjaringan calon penerima bantuan diusulkan oleh pihak kampus.
Sebab, selain merupakan warga Sumenep dan dari keluarga miskin atau kurang mampu, juga harus memiliki prestasi akademik, oleh karena itu penjaringan juga dilakukan oleh pihak kampus.
"Ini dimaksudkan agar tidak ada mahasiswa yang menerima bantuan ganda," katanya.
Tim Pemkab Sumenep, selanjutnya melakukan klarifikasi langsung ke kampus tempat calon penerima bantuan tersebut kuliah.
“Beasiswa cendekia yang kami berikan ini sampai lulus, dengan nominal Rp1 juta setiap semester,” kata Sukri, menjelaskan.
Bantuan beasiswa yang disalurkan Baznas Sumenep tahun ini lebih banyak dibanding 2023 yang hanya 59 orang.
Sementara itu, berdasarkan data Pemkab Sumenep, total bantuan beasiswa pada tahun 2024 ini menyasar 520 orang, dengan perincian, hasil kerja sama dengan Baznas Kabupaten Sumenep sebanyak 100 orang, dan dari APBD Pemkab Sumenep sebanyak 420 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Pola penyaluran bantuan ini dengan cara bekerja sama dengan Pemkab Sumenep," kata Ketua Baznas Sumenep Sukri di Sumenep, Jawa Timur, Minggu.
Ia menjelaskan mahasiswa penerima bantuan ini dari kalangan keluarga miskin dan kurang mampu merupakan warga Sumenep yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk (KTP).
Program bantuan beasiswa yang diberi nama 'beasiswa cendekia' ini merupakan saran dari Pemkab Sumenep, yang bertujuan untuk mendukung sumber daya manusia (SDM) para mahasiswa dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Menurut Sukri, program bantuan beasiswa cendekia tersebut dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama telah disalurkan kepada 52 orang mahasiswa pada September 2024, sedangkan tahap kedua untuk 48 orang, kini masih dalam proses verifikasi.
"Target kami pada akhir bulan ini penyaluran bantuan beasiswa tersebut sudah bisa disalurkan," katanya.
Sukri lebih lanjut menjelaskan proses penjaringan calon penerima bantuan diusulkan oleh pihak kampus.
Sebab, selain merupakan warga Sumenep dan dari keluarga miskin atau kurang mampu, juga harus memiliki prestasi akademik, oleh karena itu penjaringan juga dilakukan oleh pihak kampus.
"Ini dimaksudkan agar tidak ada mahasiswa yang menerima bantuan ganda," katanya.
Tim Pemkab Sumenep, selanjutnya melakukan klarifikasi langsung ke kampus tempat calon penerima bantuan tersebut kuliah.
“Beasiswa cendekia yang kami berikan ini sampai lulus, dengan nominal Rp1 juta setiap semester,” kata Sukri, menjelaskan.
Bantuan beasiswa yang disalurkan Baznas Sumenep tahun ini lebih banyak dibanding 2023 yang hanya 59 orang.
Sementara itu, berdasarkan data Pemkab Sumenep, total bantuan beasiswa pada tahun 2024 ini menyasar 520 orang, dengan perincian, hasil kerja sama dengan Baznas Kabupaten Sumenep sebanyak 100 orang, dan dari APBD Pemkab Sumenep sebanyak 420 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024