Pamekasan - Proyek pembangunan lumbung pangan di sejumlah desa di Pamekasan, Madura, menuai protes sejumlah aktivis LSM di wilayah itu, karena kini sudah banyak yang rusak sebelum dipergunakan.
Pegiat LSM dari Forum Komunikasi dan Monitoring Pamekasan (FKMP) Moh Sahur Abadi, Selasa mengatakan, pembangunan lumbung pangan berkualitas jelek itu hampir terjadi di semua desa penerima bantuan program pembangunan lumbung pangan tersebut.
"Proyek pembangunan lumbung pangan ini pada akhir 2011 kemarin. Jadi masih berumur dua bulan, tapi sudah banyak yang rusak," kata Sahur.
Jenis kerusakan berupa tembok retak dan lantainya pecah-pecah, diduga kekurangan campuran semen.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan kelompok LSM ini, lumbung pangan yang diketahui telah rusak meski masih berumur dua bulan antara lain di Desa Teja, Kecamatan Kota dan di Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, serta di beberapa desa di wilayah Kecamatan Proppo.
Sahur meminta instansi terkait, seperti Kantor Ketahanan Pangan (KKP) sebagai instansi penanggung jawab pelaksaan pembangunan proyek lumbung pangan tersebut, hendaknya bertanggung jawab atas kasus tersebut.
Termasuk, kata Sahur, komisi C DPRD Pamekasan yang membidangi pembangunan dan proyek fisik.
Pembangunan lumbung pangan pada tahun 2011 di Kabupaten Pamekasan tersebar di 26 desa dan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah itu.
Pembangunan lumbung pangan itu berkat bantuan Pemerintah Pusat dengan nilai total anggaran sebesar Rp2,3 miliar lebih yakni masing-masing unit mendapatkan bantuan dana sebesar Rp90 juta.
Menurut Kepala Kantor Ketahanan Pangan Sjaiful Arifin, dengan adanya bantuan pembangunan lumbung pangan sebanyak 26 unit yang pembangunan tersebar di 13 kecamatan itu, maka hingga akhir 2011, desa yang telah memiliki lumbung pangan sebanyak 51 desa.
Sebab, menurut dia, sebelumnya pemkab Pamekasan telah membangun lumbung pangan sebanyak 25 unit, yang juga tersebar di 13 kecamatan.
Di Pamekasan sendiri saat ini terdapat sebanyak 178 desa dan 11 kelurahan yang tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu.
Jika masing-masing desa dan kelurahan memiliki satu unit lumbung pangan, maka lumbung pangan yang akan ada di Pamekasan nantinya sebanyak 189 unit.
Sjaiful menjelaskan, program pembangunan lumbung pangan ini sebenarnya merupakan program nasional.
Pamekasan mendapatkan bantuan program ini, karena termasuk daerah yang rawan pangan dan daerah rawan kekeringan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012