PSSI mewacanakan Liga 1 Putri Indonesia terbaru, yang ditargetkan mulai tahun 2026, akan diikuti oleh delapan klub dan tanpa degradasi.

"Kalau di bawah delapan (klub-red), kompetisi akan terlalu pendek. Misalnya lebih dari delapan, takutnya (klub-red) 'bengek' karena di sana ada cashflow, uang, sponsor dan lain-lain," ujar Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu.

Selain itu, menurut Erick, pelaksanaan Liga 1 Putri dengan delapan klub paling realistis mengingat jumlah pemain putri dengan kemampuan mumpuni masih sedikit.
 

PSSI, dia melanjutkan, mengutamakan kompetisi itu diikuti tim putri dari klub-klub Liga 1. Namun, PSSI tetap terbuka untuk pihak yang ingin menanamkan investasi.

"Kami memprioritaskan pesertanya berasal dari klub Liga 1 atau kami membuka siapa saja yang mau berinvestasi di sepak bola putri," kata Erick.

Pria yang juga Menteri BUMN itu menyebut, dirinya sudah membentuk tim untuk mengonsep dan menyusun detail soal Liga 1 Putri tersebut.

Selain soal delapan klub peserta, Erick menyampaikan bahwa Liga 1 Putri tersebut akan berlangsung tanpa degradasi.

"Kami sepakat konsepnya itu tidak seperti di Liga 1 dan Liga 2 (putra-red), tetapi mirip dengan liga sepak bola di Amerika Serikat dan Australia. Itu karena liga putri perlu kestabilan, bukan protektif kepada yang mau berinvestasi," tutur dia.

Akan tetapi, Erick mengutarakan bahwa PSSI masih membicarakan beberapa hal terkait Liga 1 Putri itu lantaran ada potensi risiko.

Salah satunya adalah bagaimana jika salah satu dari delapan klub itu mundur yang membuat total peserta menjadi berkurang.

"Nanti setelah semuanya matang, kami akan mempresentasikan itu di internal Komite Eksekutif (Exco). Kemudian, barulah kami membawanya ke kongres tahun depan. Ini cuma persoalan protokoler dan administrasi. Itu komitmen kami dan memang membangun (liga sepak bola putri-red) mesti bertahap," kata Erick.

Liga 1 Putri terakhir kali dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2019. Pada tahun 2020, liga itu sudah direncanakan bergulir tetapi batal karena pandemi COVID-19 dan tetap belum terlaksana sampai saat ini

 

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024