PT Kereta Api Indonesia (Persero) meresmikan lokomotif di Stasiun Kediri, Jawa Timur, yang merupakan monumen lokomotif uap melambangkan pelestarian sejarah dan transformasi perkeretaapian di Indonesia.
Direktur Utama PT KAI Didik Hartantyo mengemukakan peresmian ini bagian dari memperingati Hari Ulang Tahun ke 79 PT KAI (Persero).
"Sebagai bagian dari perayaan HUT ke-79 PT KAI, kami memberikan hadiah istimewa berupa monumen Lokomotif C 1140 kepada masyarakat Kota Kediri," katanya di Kediri, Kamis.
Ia menambahkan lokomotif uap tersebut mencerminkan komitmen PT KAI dalam memperindah wajah stasiun sekaligus sebagai wadah edukasi bagi masyarakat luas. Lokomotif C 1140, yang memiliki berat 33,6 ton dan kecepatan maksimum 50 kilometer per jam tersebut berdiri megah sebagai simbol penghormatan terhadap sejarah panjang kereta api di Indonesia.
"Pendirian monumen ini adalah bentuk penghormatan kami terhadap sejarah perkeretaapian. Monumen ini menjadi simbol perjalanan KAI dari era lokomotif uap menuju era kereta modern. Kami berharap masyarakat dapat lebih menghargai dan memahami kontribusi kereta api dalam perkembangan perekonomian dan transportasi nasional," kata dia.
Dirinya menambahkan, pendirian monumen ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan aspek estetika stasiun dan edukasi, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam peningkatan pelayanan di Stasiun Kediri.
Selain monumen lokomotif uap, PT KAI telah melakukan upaya penataan kawasan Stasiun Kediri yang sejalan dengan rencana penataan Kota Kediri guna meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa KA dengan memperluas area parkir dan menyediakan akses jalan baru alternatif di lahan KAI untuk mengoptimalkan arus lalu lintas, meningkatkan keselamatan dan memberikan kemudahan mobilitas bagi warga Kediri khususnya di area sekitar Stasiun Kediri .
Dirinya juga menjelaskan Lokomotif C 1140 adalah salah satu dari seri lokomotif uap C11 yang pernah beroperasi di wilayah Daop 7 Madiun. Lokomotif Uap seri C11 ini didatangkan oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta milik pemerintah Kerajaan Belanda antara tahun 1879-1891 dan dioperasikan untuk menghubungkan kota-kota besar di wilayah Jawa timur dan berperan penting dalam pengembangan ekonomi dan transportasi pada masanya.
PT KAI juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kota Kediri dan masyarakat yang telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan penataan di kawasan Stasiun Kediri. Dukungan tersebut sangat berarti dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
"Dengan diresmikannya monumen lokomotif ini, Stasiun Kediri diharapkan dapat menjadi pusat transportasi yang fungsional dan menarik dari sisi sejarah serta estetika. Kami juga terus berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian warisan budaya perkeretaapian," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Direktur Utama PT KAI Didik Hartantyo mengemukakan peresmian ini bagian dari memperingati Hari Ulang Tahun ke 79 PT KAI (Persero).
"Sebagai bagian dari perayaan HUT ke-79 PT KAI, kami memberikan hadiah istimewa berupa monumen Lokomotif C 1140 kepada masyarakat Kota Kediri," katanya di Kediri, Kamis.
Ia menambahkan lokomotif uap tersebut mencerminkan komitmen PT KAI dalam memperindah wajah stasiun sekaligus sebagai wadah edukasi bagi masyarakat luas. Lokomotif C 1140, yang memiliki berat 33,6 ton dan kecepatan maksimum 50 kilometer per jam tersebut berdiri megah sebagai simbol penghormatan terhadap sejarah panjang kereta api di Indonesia.
"Pendirian monumen ini adalah bentuk penghormatan kami terhadap sejarah perkeretaapian. Monumen ini menjadi simbol perjalanan KAI dari era lokomotif uap menuju era kereta modern. Kami berharap masyarakat dapat lebih menghargai dan memahami kontribusi kereta api dalam perkembangan perekonomian dan transportasi nasional," kata dia.
Dirinya menambahkan, pendirian monumen ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan aspek estetika stasiun dan edukasi, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam peningkatan pelayanan di Stasiun Kediri.
Selain monumen lokomotif uap, PT KAI telah melakukan upaya penataan kawasan Stasiun Kediri yang sejalan dengan rencana penataan Kota Kediri guna meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa KA dengan memperluas area parkir dan menyediakan akses jalan baru alternatif di lahan KAI untuk mengoptimalkan arus lalu lintas, meningkatkan keselamatan dan memberikan kemudahan mobilitas bagi warga Kediri khususnya di area sekitar Stasiun Kediri .
Dirinya juga menjelaskan Lokomotif C 1140 adalah salah satu dari seri lokomotif uap C11 yang pernah beroperasi di wilayah Daop 7 Madiun. Lokomotif Uap seri C11 ini didatangkan oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta milik pemerintah Kerajaan Belanda antara tahun 1879-1891 dan dioperasikan untuk menghubungkan kota-kota besar di wilayah Jawa timur dan berperan penting dalam pengembangan ekonomi dan transportasi pada masanya.
PT KAI juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kota Kediri dan masyarakat yang telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan penataan di kawasan Stasiun Kediri. Dukungan tersebut sangat berarti dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
"Dengan diresmikannya monumen lokomotif ini, Stasiun Kediri diharapkan dapat menjadi pusat transportasi yang fungsional dan menarik dari sisi sejarah serta estetika. Kami juga terus berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian warisan budaya perkeretaapian," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024