Malang - Kematian ibu melahirkan di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, sebagian besar dipicu oleh pendarahan yang dikarenakan anaknya sudah banyak (lebih dari empat). Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Enny Sekar Rengganingati, Senin, mengatakan, selain akibat pendarahan, kematian ibu melahirkan di daerah itu juga disebabkan karena ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit asma dan jantung. "Karena ada riwayat penyakit itulah ketika dalam proses melahirkan tenaganya tidak mencukupi akibat kondisi tubuhnya yang lemah," ujarnya. Kematian ibu melahirkan, lanjut Enny, juga bisa dipicu karena kurang gizi, sebab makanan yang dikonsumsi selama masa kehamilan, kandungan hemoglobinnya rendah. Ia mengemukakan, angka kematian ibu melahirkan di daerah masih tergolong sangat rendah. Selama tahun 2010, kasus kematian ibu melahirkan sebanyak 10 orang dan tahun 2011 sebanyak 11 orang dari populasi penduduk hampir satu juta jiwa. Namun demikian, kata Enny, pihaknya terus berupaya untuk menekan angka kematian ibu melahirkan tersebut dengan berbagai upaya. Di antaranya adalah pemberian makanan tambahan (PMT) secara gratis pada ibu hamil. Ibu hamil yang ingin mendapatkan makanan tambahan, lanjutnya, harus rajin datang ke posyandu atau puskesmas."Dengan adanya makanan tambahan ini diharapkan asupan gizi ibu hamil bisa terpenuhi, sehingga tubuhnya selalu sehat hingga tiba saatnya melahirkan," katanya. Selain memberikan makanan tambahan, katanya, pihaknya juga bekerja sama dengan kader posyandu di maisng-masing RW untuk memantau para ibu hamil, terutama yang berisiko tinggi. "Hasil pantauan dan data dari kader posyandu inilah yang nanti menjadi rujukan untuk mengambil tindakan jika dalam proses kelahirannya nanti bermasalah. Kami berharap tahun ini angka kematian ibu melahirkan bisa ditekan di bawah 10 orang," tegasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012