Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur menggelar gerakan pangan murah guna membantu warga daerah setempat memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kota Madiun Sumini mengatakan gerakan pangan murah tersebut digelar sebagai respon cepat pemkot akan mulai naiknya sejumlah komoditas bahan pokok di pasaran serta mencegah inflasi.

"Dalam program ini kami menggandeng Bulog, RNI, PPI, Bapanas, Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi Jatim, P2L, dan UMKM untuk menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang lebih rendah dari pasaran," ujar Sumini di sela kegiatan gerakan pangan murah di halaman kantor Kecamatan Taman, Madiun, Kamis.

Dalam kegiatan tersebut sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, dan cabai rawit dijual dengan harga yang relatif lebih murah dari pasaran.

Selain itu, juga ada produk hasil Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan UMKM kecamatan setempat yang dapat dibeli masyarakat dengan harga terjangkau.

Adapun beras yang disediakan merupakan produk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kemasan 5 kilogram seharga Rp56.500. Kemudian, telur ayam dijual Rp23.000 per kilogram, bawang merah dan bawang putih dikemas 1/2 kilogram dengan harga masing-masing Rp11.000 dan Rp15.00.
Lalu cabai rawit Rp7.000 per 1/4 kilogram, gula pasir Rp16.500 per kilogram, dan minyak goreng Rp16.500 per liter.

Menurut Sumini, kegiatan tersebut sebagai upaya memudahkan masyarakat untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Selain itu, juga sebagai upaya menekan laju inflasi di Kota Madiun.

Selain di Kecamatan Taman, kegiatan serupa juga berlangsung di Kecamatan Manguharjo pada Rabu (11/9/2024).

"Tidak ada persyaratan apapun bagi warga Kota Madiun yang ingin beli. Jumlah pembelian juga tidak dibatasi," katanya.

Harapannya, dengan gerakan pangan murah, warga Kota Madiun merasa mudah dalam mendapatkan pangan yang dibutuhkan dengan harga terjangkau.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024