Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur membagikan telur dan juga daging ayam kepada warga di kabupaten setempat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya stunting anak.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Subandi di Sidoarjo, Senin mengatakan pembagian bantuan pangan berupa ayam dan telur tersebut diberikan kepada 2.085 keluarga di Sidoarjo.
"Upaya ini dilakukan untuk mencegah stunting di Sidoarjo. Para penerima itu merupakan keluarga yang masuk dalam kategori Keluarga Rawan Stunting (KRS) dengan masing-masing keluarga mendapatkan sebanyak 1 ekor ayam dan 10 butir telur," katanya.
Ia mengatakan, program ini sengaja dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sesuai instruksi presiden sebagai upaya mengatasi stunting, pertumbuhan anak dan balita akibat kekurangan gizi kronis serta kurangnya stimulasi pada anak.
Menurut dia, bantuan pangan ini harus diimbangi dengan kerja sama orang tua yang terus memperhatikan perkembangan anak-anaknya.
"Karena dengan peran serta orang tua, guru, dan pemerintah maka generasi emas yang bebas stunting akan dapat terwujud," katanya.
Subandi juga berharap agar bantuan yang sudah diterima oleh masyarakat dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dikonsumsi dan tidak diperjualbelikan.
"Masyarakat yang sudah mendapatkan bantuan telur dan ayam ini, saya harap benar-benar digunakan untuk dikonsumsi anak dan balitanya masing-masing untuk mencegah balita mengalami stunting," tuturnya.
Program bantuan telur dan ayam akan dilaksanakan ini akan dilakukan kembali secara berkelanjutan, tentunya dengan kerjasama perangkat daerah yang langsung berperan dalam pencegahan stunting.
"Kalau ternyata bantuan ini efektif, maka akan kami lanjutkan di tahun berikutnya. Kita pantau saja perkembangannya," kata dia.
Untuk diketahui, Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Sidoarjo menunjukkan tren penurunan.
Pada tahun 2022 sebesar 16,1 persen, turun di tahun 2023 menjadi 8,4 persen. Selanjutnya, berdasarkan data hasil pengukuran balita di posyandu dari laporan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) semester pertama bulan Juni tahun 2024 angka, stunting di Sidoarjo sebesar 2,3 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Subandi di Sidoarjo, Senin mengatakan pembagian bantuan pangan berupa ayam dan telur tersebut diberikan kepada 2.085 keluarga di Sidoarjo.
"Upaya ini dilakukan untuk mencegah stunting di Sidoarjo. Para penerima itu merupakan keluarga yang masuk dalam kategori Keluarga Rawan Stunting (KRS) dengan masing-masing keluarga mendapatkan sebanyak 1 ekor ayam dan 10 butir telur," katanya.
Ia mengatakan, program ini sengaja dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sesuai instruksi presiden sebagai upaya mengatasi stunting, pertumbuhan anak dan balita akibat kekurangan gizi kronis serta kurangnya stimulasi pada anak.
Menurut dia, bantuan pangan ini harus diimbangi dengan kerja sama orang tua yang terus memperhatikan perkembangan anak-anaknya.
"Karena dengan peran serta orang tua, guru, dan pemerintah maka generasi emas yang bebas stunting akan dapat terwujud," katanya.
Subandi juga berharap agar bantuan yang sudah diterima oleh masyarakat dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dikonsumsi dan tidak diperjualbelikan.
"Masyarakat yang sudah mendapatkan bantuan telur dan ayam ini, saya harap benar-benar digunakan untuk dikonsumsi anak dan balitanya masing-masing untuk mencegah balita mengalami stunting," tuturnya.
Program bantuan telur dan ayam akan dilaksanakan ini akan dilakukan kembali secara berkelanjutan, tentunya dengan kerjasama perangkat daerah yang langsung berperan dalam pencegahan stunting.
"Kalau ternyata bantuan ini efektif, maka akan kami lanjutkan di tahun berikutnya. Kita pantau saja perkembangannya," kata dia.
Untuk diketahui, Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Sidoarjo menunjukkan tren penurunan.
Pada tahun 2022 sebesar 16,1 persen, turun di tahun 2023 menjadi 8,4 persen. Selanjutnya, berdasarkan data hasil pengukuran balita di posyandu dari laporan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) semester pertama bulan Juni tahun 2024 angka, stunting di Sidoarjo sebesar 2,3 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024