Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof Junaidi Mistar menyatakan perguruan tinggi yang dipimpinnya kini sedang mengupayakan status sebagai perguruan tinggi internasional pada 2028.
"Jika tahapan ini dilalui sesuai rencana indikator yang ditetapkan, maka target pencapaian menjadi perguruan tinggi internasional atau world class university (WCU)," kata Prof Junaidi.
Sebagai langkah persiapan, jajaran rektorat Unisma mulai mendesain tahapan menyongsong 2028 bersama para alumni dengan menyelenggarakan grup diskusi terarah yang menakar fenomena pendidikan tinggi di tanah air.
Upaya ini juga melanjutkan penguatan jaringan luar negeri yang dilakukan oleh kepemimpinan sebelumnya.
Kendati demikian, Prof Junaidi tak menampik bahwa menuju WCU terdapat beragam rintangan yang harus dilampaui, misalnya stagnasi hingga penurunan jumlah mahasiswa baru pada perguruan tinggi swasta belakangan ini.
"Selain itu kebijakan penambahan kuota mahasiswa baru di PTN, keberadaan program studi jenuh, perlunya ketegasan pemberian izin perguruan tinggi baru, dan advokasi kebijakan perguruan tinggi yang lebih adil," ucap dia.
Sementara, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Dr Yusuf Amrozi, M.MT menyatakan penurunan animo sejumlah program studi jenuh maupun tren penurunan jumlah mahasiswa baru.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi manajemen perguruan tinggi untuk mengusulkan pendirian program studi yang diminati, tidak hanya oleh generasi z tetapi juga tren kebutuhan pasar industri di tahun mendatang," kata Yusuf.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Jika tahapan ini dilalui sesuai rencana indikator yang ditetapkan, maka target pencapaian menjadi perguruan tinggi internasional atau world class university (WCU)," kata Prof Junaidi.
Sebagai langkah persiapan, jajaran rektorat Unisma mulai mendesain tahapan menyongsong 2028 bersama para alumni dengan menyelenggarakan grup diskusi terarah yang menakar fenomena pendidikan tinggi di tanah air.
Upaya ini juga melanjutkan penguatan jaringan luar negeri yang dilakukan oleh kepemimpinan sebelumnya.
Kendati demikian, Prof Junaidi tak menampik bahwa menuju WCU terdapat beragam rintangan yang harus dilampaui, misalnya stagnasi hingga penurunan jumlah mahasiswa baru pada perguruan tinggi swasta belakangan ini.
"Selain itu kebijakan penambahan kuota mahasiswa baru di PTN, keberadaan program studi jenuh, perlunya ketegasan pemberian izin perguruan tinggi baru, dan advokasi kebijakan perguruan tinggi yang lebih adil," ucap dia.
Sementara, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Dr Yusuf Amrozi, M.MT menyatakan penurunan animo sejumlah program studi jenuh maupun tren penurunan jumlah mahasiswa baru.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi manajemen perguruan tinggi untuk mengusulkan pendirian program studi yang diminati, tidak hanya oleh generasi z tetapi juga tren kebutuhan pasar industri di tahun mendatang," kata Yusuf.
Editor : A Malik Ibrahim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024