Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bekerja sama dengan Konservasi Indonesia menggelar Shrimp Festival (Festival Udang) dalam upaya mendorong pembudidayaan udang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Festival Udang yang diikuti mulai dari pelaku usaha, petani udang, UMKM kuliner hingga para akademisi di sektor perikanan digelar di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
"Salah satu hal yang penting adalah bagaimana agar para pelaku usaha udang bisa meningkat produksinya, tapi lingkungannya juga tetap terjaga," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka Shrimp Festival.
Dia menjelaskan bahwa sektor perikanan termasuk udang berkontribusi terhadap perekonomian di Banyuwangi.
Oleh karena itu, lanjut Ipuk, berbagai upaya perlu dilakukan untuk mendorong pembudidayaan udang dengan mengedepankan semangat ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Di festival ini digelar edukasi pemanfaatan teknologi dan proses budi daya ramah lingkungan, seperti menggunakan instalasi pengolahan air limbah atau (IPAL) zero antibiotik, pemanfaatan teknologi dan penerapan tambak budi daya yang baik" kata dia.
Pemkab Banyuwangi dan Konservasi Indonesia telah mendampingi ratusan pembudidaya udang skala kecil, untuk mendorong pembudidayaan berkelanjutan hingga mendapatkan sertifikat.
Senior Ocean Program Advistor Konservasi Indonesia, Victor Nikijuluw, menjelaskan bahwa sertifikat yang berkaitan dengan jaminan kualitas udang ini berguna untuk membuka peluang pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha tambak skala kecil yang memiliki luasan tambak antara seperempat hingga setengah hektare.
"Sertifikat ini penting agar mereka bisa ekspor dan menjual ke perusahaan besar. Dengan bersertifikat harga jual mereka juga naik antara Rp3.000 hingga Rp4.000 per kg," katanya.
Victor menambahkan, pembudidayaan udang secara berkelanjutan juga penting agar para petani bisa terus eksis, baik dari sisi ekologi, budaya, sosial, hingga kepariwisataan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi Suryono Bintang Samudra menyebutkan di Banyuwangi memiliki luasan lahan tambak udang sekitar 1.381 hektare.
"Tambak udang tersebar di beberapa kecamatan, dan dua wilayah paling mendominasi adalah di Kecamatan Muncar dan Wongsorejo," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Festival Udang yang diikuti mulai dari pelaku usaha, petani udang, UMKM kuliner hingga para akademisi di sektor perikanan digelar di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
"Salah satu hal yang penting adalah bagaimana agar para pelaku usaha udang bisa meningkat produksinya, tapi lingkungannya juga tetap terjaga," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka Shrimp Festival.
Dia menjelaskan bahwa sektor perikanan termasuk udang berkontribusi terhadap perekonomian di Banyuwangi.
Oleh karena itu, lanjut Ipuk, berbagai upaya perlu dilakukan untuk mendorong pembudidayaan udang dengan mengedepankan semangat ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Di festival ini digelar edukasi pemanfaatan teknologi dan proses budi daya ramah lingkungan, seperti menggunakan instalasi pengolahan air limbah atau (IPAL) zero antibiotik, pemanfaatan teknologi dan penerapan tambak budi daya yang baik" kata dia.
Pemkab Banyuwangi dan Konservasi Indonesia telah mendampingi ratusan pembudidaya udang skala kecil, untuk mendorong pembudidayaan berkelanjutan hingga mendapatkan sertifikat.
Senior Ocean Program Advistor Konservasi Indonesia, Victor Nikijuluw, menjelaskan bahwa sertifikat yang berkaitan dengan jaminan kualitas udang ini berguna untuk membuka peluang pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha tambak skala kecil yang memiliki luasan tambak antara seperempat hingga setengah hektare.
"Sertifikat ini penting agar mereka bisa ekspor dan menjual ke perusahaan besar. Dengan bersertifikat harga jual mereka juga naik antara Rp3.000 hingga Rp4.000 per kg," katanya.
Victor menambahkan, pembudidayaan udang secara berkelanjutan juga penting agar para petani bisa terus eksis, baik dari sisi ekologi, budaya, sosial, hingga kepariwisataan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi Suryono Bintang Samudra menyebutkan di Banyuwangi memiliki luasan lahan tambak udang sekitar 1.381 hektare.
"Tambak udang tersebar di beberapa kecamatan, dan dua wilayah paling mendominasi adalah di Kecamatan Muncar dan Wongsorejo," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024