PT Bank Jago Tbk memotivasi ratusan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) agar siap dan sigap dalam menghadapi tantangan finansial dan dunia kerja yang semakin kompleks di era digital melalui talkshow "The Future is Yours" di kampus setempat, Kamis.
Sejumlah praktisi Bank Jago mengajak mahasiswa menyelami dan mencari solusi dari berbagai permasalahan mendasar anak muda, mulai dari persoalan finansial hingga tantangan berkarir di industri digital.
Diskusi dibuka dengan pemutaran film berjudul "Hidup Selalu Diatur" garapan sineas lokal Ef Loygara yang berkisah tentang seorang pemuda yang sejak kecil selalu diatur oleh ibunya, mulai dari gaya rambut, uang jajan, hingga cita-cita.
"Mungkin tidak sedikit dari kita yang related dengan cerita di film ini (Hidup Selalu Diatur). Termasuk dalam urusan karir dan keuangan," ujar Head of General Services Bank Jago, Nanang Harianto.
Baca juga: Pemkab Madiun gandeng tim ITS susun masterplan kawasan industri
Nanang berkisah soal pengalamannya berkarir di industri perbankan yang tidak terkait langsung dengan latar belakang pendidikannya sebagai alumni Fakultas Teknik Sipil ITS.
Namun, kemauan belajar dan mencoba berbagai hal baru membuatnya lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
"Bicara karir dan pekerjaan juga related dengan masalah keuangan. Sejak bekerja di bank, khususnya Bank Jago, saya jadi lebih concern dengan kesehatan finansial," tuturnya.
Bicara soal kesehatan finansial, menurut Nanang, erat kaitannya dengan empat level kedewasaan keuangan manusia. Level pertama adalah financial security, yakni aman secara finansial dalam hal membiayai kebutuhan dasar pribadi.
"Seperti aman untuk makan, bayar sewa hunian, atau bayar listrik dan telepon," ujarnya.
Level kedua adalah financial resilience, yakni memiliki ketahanan keuangan yang lebih baik. Dalam hal ini penghasilan yang didapat tak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga tersedia dana siaga ketika menghadapi kejadian tak terduga.
"Level berikutnya adalah financial control atau memiliki kendali finansial. Punya penghasilan sendiri sehingga tidak lagi bergantung pada orang lain. Biasanya, mulai punya tabungan jangka panjang," ujar Nanang.
Level terakhir adalah financial freedom atau memiliki kebebasan secara finansial.
"Pada level ini umumnya masalah finansial sudah teratasi, punya dana pensiun dan dapat membahagiakan orang sekitar," katanya.
Kepedulian terhadap persoalan keuangan masyarakat, lanjut Nanang, juga menjadi dasar lahirnya Bank Jago sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital Indonesia.
Melalui fitur-fitur unik di Aplikasi Jago dan Jago Syariah, layanan dan produk Bank Jago dirancang khusus untuk menjadi solusi keuangan yang berfokus pada kehidupan masyarakat digital.
"Setiap orang punya masalah dan kebutuhan hidup masing-masing, serta punya caranya sendiri untuk mengatur keuangan. Itulah kenapa Aplikasi Jago dengan fitur kantongnya dirancang agar nasabah bisa fleksibel mendesain solusi keuangannya sendiri secara mudah dan seamless," ujarnya.
Apa lagi, lanjut dia, Aplikasi Jago terhubung dengan kekuatan ekosistem digital, seperti Gopay, Gojek, Tokopedia, serta Bibit dan Stockbit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Sejumlah praktisi Bank Jago mengajak mahasiswa menyelami dan mencari solusi dari berbagai permasalahan mendasar anak muda, mulai dari persoalan finansial hingga tantangan berkarir di industri digital.
Diskusi dibuka dengan pemutaran film berjudul "Hidup Selalu Diatur" garapan sineas lokal Ef Loygara yang berkisah tentang seorang pemuda yang sejak kecil selalu diatur oleh ibunya, mulai dari gaya rambut, uang jajan, hingga cita-cita.
"Mungkin tidak sedikit dari kita yang related dengan cerita di film ini (Hidup Selalu Diatur). Termasuk dalam urusan karir dan keuangan," ujar Head of General Services Bank Jago, Nanang Harianto.
Baca juga: Pemkab Madiun gandeng tim ITS susun masterplan kawasan industri
Nanang berkisah soal pengalamannya berkarir di industri perbankan yang tidak terkait langsung dengan latar belakang pendidikannya sebagai alumni Fakultas Teknik Sipil ITS.
Namun, kemauan belajar dan mencoba berbagai hal baru membuatnya lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
"Bicara karir dan pekerjaan juga related dengan masalah keuangan. Sejak bekerja di bank, khususnya Bank Jago, saya jadi lebih concern dengan kesehatan finansial," tuturnya.
Bicara soal kesehatan finansial, menurut Nanang, erat kaitannya dengan empat level kedewasaan keuangan manusia. Level pertama adalah financial security, yakni aman secara finansial dalam hal membiayai kebutuhan dasar pribadi.
"Seperti aman untuk makan, bayar sewa hunian, atau bayar listrik dan telepon," ujarnya.
Level kedua adalah financial resilience, yakni memiliki ketahanan keuangan yang lebih baik. Dalam hal ini penghasilan yang didapat tak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga tersedia dana siaga ketika menghadapi kejadian tak terduga.
"Level berikutnya adalah financial control atau memiliki kendali finansial. Punya penghasilan sendiri sehingga tidak lagi bergantung pada orang lain. Biasanya, mulai punya tabungan jangka panjang," ujar Nanang.
Level terakhir adalah financial freedom atau memiliki kebebasan secara finansial.
"Pada level ini umumnya masalah finansial sudah teratasi, punya dana pensiun dan dapat membahagiakan orang sekitar," katanya.
Kepedulian terhadap persoalan keuangan masyarakat, lanjut Nanang, juga menjadi dasar lahirnya Bank Jago sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital Indonesia.
Melalui fitur-fitur unik di Aplikasi Jago dan Jago Syariah, layanan dan produk Bank Jago dirancang khusus untuk menjadi solusi keuangan yang berfokus pada kehidupan masyarakat digital.
"Setiap orang punya masalah dan kebutuhan hidup masing-masing, serta punya caranya sendiri untuk mengatur keuangan. Itulah kenapa Aplikasi Jago dengan fitur kantongnya dirancang agar nasabah bisa fleksibel mendesain solusi keuangannya sendiri secara mudah dan seamless," ujarnya.
Apa lagi, lanjut dia, Aplikasi Jago terhubung dengan kekuatan ekosistem digital, seperti Gopay, Gojek, Tokopedia, serta Bibit dan Stockbit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024