Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar jambore kader posyandu sebagai upaya memberikan bekal wawasan kepada kader posyandu dengan menekankan peran orangtua termasuk ayah mempunyai tugas krusial bagi pertumbuhan anak.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Rabu mengemukakan banyak seorang ayah yang kurang menyadari betapa pentingnya memberikan perhatian terhadap anak. Padahal, masa tumbuh kembang anak, selain peran ibu juga tetap membutuhkan peranan ayah setiap harinya.
"Suami selalu menganggap urusan anak itu adalah urusan ibu. Masa tumbuh kembang anak juga butuh peranan ayah setiap harinya," katanya di Kediri.
Ia mengatakan jika tumbuh kembang anak ini sangat berhubungan dengan perkembangan kasus stunting. Hingga kini, di Kabupaten Kediri, kasus stunting kini masih berada di angka 7,6 persen.
Menurut dia, persentase tersebut terus ditekan dengan harapan bisa menuju target yakni zero digit stunting. Untuk menuju target yang diinginkan, membutuhkan sinergi dari berbagai elemen, termasuk peranan kedua orangtua.
"Jangan sampai angka stunting ini kita tekan tapi angka pertumbuhan kasus stunting barunya bertambah," katanya.
Untuk itu, peran kader posyandu juga dibutuhkan dengan ikut memberikan edukasi kepada orangtua.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Ahmad Khotib mengatakan kegiatan jambore ditujukan sebagai pembekalan kader posyandu dalam peningkatan layanan kesehatan. Kader posyandu harus mempunyai kompetensi dan keterampilan.
"Pembekalan kompetensi, kembali memupuk semangat persaudaraan para kader posyandu," kata dia.
Pihaknya juga menambahkan kader posyandu di Kabupaten Kediri berjumlah 8.715 kader. Saat ini kader juga telah melaksanakan Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai upaya menciptakan kader yang berdaya dan berkualitas.
"Dengan adanya ILP, para kader harus menguasai 25 kompetensi," kata dia.
Ia mengatakan dalam 25 kompetensi ini para kader diharuskan mampu melaksanakan pendekatan layanan kesehatan terhadap semua siklus kehidupan dan melakukan kunjungan rumah. Mulai dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, hingga lansia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Rabu mengemukakan banyak seorang ayah yang kurang menyadari betapa pentingnya memberikan perhatian terhadap anak. Padahal, masa tumbuh kembang anak, selain peran ibu juga tetap membutuhkan peranan ayah setiap harinya.
"Suami selalu menganggap urusan anak itu adalah urusan ibu. Masa tumbuh kembang anak juga butuh peranan ayah setiap harinya," katanya di Kediri.
Ia mengatakan jika tumbuh kembang anak ini sangat berhubungan dengan perkembangan kasus stunting. Hingga kini, di Kabupaten Kediri, kasus stunting kini masih berada di angka 7,6 persen.
Menurut dia, persentase tersebut terus ditekan dengan harapan bisa menuju target yakni zero digit stunting. Untuk menuju target yang diinginkan, membutuhkan sinergi dari berbagai elemen, termasuk peranan kedua orangtua.
"Jangan sampai angka stunting ini kita tekan tapi angka pertumbuhan kasus stunting barunya bertambah," katanya.
Untuk itu, peran kader posyandu juga dibutuhkan dengan ikut memberikan edukasi kepada orangtua.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Ahmad Khotib mengatakan kegiatan jambore ditujukan sebagai pembekalan kader posyandu dalam peningkatan layanan kesehatan. Kader posyandu harus mempunyai kompetensi dan keterampilan.
"Pembekalan kompetensi, kembali memupuk semangat persaudaraan para kader posyandu," kata dia.
Pihaknya juga menambahkan kader posyandu di Kabupaten Kediri berjumlah 8.715 kader. Saat ini kader juga telah melaksanakan Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai upaya menciptakan kader yang berdaya dan berkualitas.
"Dengan adanya ILP, para kader harus menguasai 25 kompetensi," kata dia.
Ia mengatakan dalam 25 kompetensi ini para kader diharuskan mampu melaksanakan pendekatan layanan kesehatan terhadap semua siklus kehidupan dan melakukan kunjungan rumah. Mulai dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, hingga lansia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024