Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumenep mengajak warga setempat menjadi pendonor sukarelawan aktif agar kebutuhan darah bulanan di daerah tersebut bisa terpenuhi.

Ketua PMI Sumenep Edy Rasiyadi menjelaskan, sesuai data tahun-tahun sebelumnya, kebutuhan darah di daerahnya pada kisaran 800-900 kantong darah setiap bulan.

"Untuk sementara stok darah bulanan di PMI Sumenep pada kisaran 600-650 kantong darah. Masih di bawah kebutuhan dan solusinya dengan turun ke bawah (turba)," katanya di Sumenep, Selasa.

Turba ala PMI Sumenep itu ada dua, yakni berkoordinasi dengan organisasi kemasyarakatan, lembaga, dan instansi agar anggota, pegawai, atau karyawannya berkenan mengikuti donor darah dan selanjutnya petugas PMI datang ke lokasi.

Selain itu, PMI Sumenep memanfaatkan kegiatan atau acara yang menghadirkan banyak orang dengan membuka layanan donor darah di tempat.

"Kalau model kerja sama dengan organisasi atau lembaga, ada kalanya anggotanya langsung ke Kantor PMI Sumenep di Kecamatan Kota, seperti yang dilakukan alumni HMI Timur Daya beberapa waktu lalu," kata Edy.

Kekurangan darah di PMI Sumenep memang berpotensi terjadi setiap bulannya, karena jumlah pendonor sukarelawan aktif di bawah kebutuhan.

Solusinya mengintensifkan turba atau kegiatan donor di luar Kantor PMI Sumenep dengan bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan, lembaga, dan instansi.

"Alhamdulillah, selama ini kami masih bisa memenuhi kebutuhan darah setiap bulan. Ada dua mobil operasional yang dimiliki PMI Sumenep untuk kegiatan 'jemput bola' guna melakukan donor darah di luar kantor," kata Edy.

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024