Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur periode 2024-2029 yang juga merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Multazamudz Dzikri atau yang kerap disapa Azam, menyatakan fokus untuk penanggulangan masalah kemiskinan di wilayah tersebut.

"Di DPRD Jatim bisa lebih leluasa menyampaikan aspirasi masyarakat khususnya dari daerah pemilihan. Masalah kemiskinan tetap menjadi sorotan," ujarnya, saat dihubungi dari Surabaya, Selasa.

Pria yang lolos dari Daerah Pemilihan (Dapil) III wilayah Pasuruan dan Probolinggo ini menganggap angka kemiskinan di Jatim masih tinggi. Menurutnya, meski angka kemiskinan di Jawa Timur sudah tembus 1 digit atau 9,79 persen, tapi jumlah orang miskin masih mencapai 3,98 juta orang.

"Kalau dilihat dari jumlah orang miskin di Jawa Timur masih tinggi," kata Azam.

Sedangkan angka kemiskinan ekstrem Jawa Timur per Maret 2024 berada di angka 0,66 persen atau mencapai 268.645 jiwa penduduk.

"Jumlah ini kan masih tinggi, jadi butuh perhatian serius," kata Azam.

Selain itu lanjutnya, peningkatan kualitas pendidikan di daerah juga perlu diperhatikan. Dengan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, akan membawa Indonesia menjadi lebih baik ke depan.

"Karena dengan SDM berkualitas akan membawa bangsa kita menjadi lebih baik ke depannya," ujarnya.

Fasilitasi kebutuhan nelayan dan petani, kata Azam juga menjadi sektor yang butuh perhatian serius dan perlu diperjuangkan. Azam yang besar sebagai aktivis di kampus sudah terbiasa dengan masalah pendampingan masyarakat.

Dengan modal sosial yang besar dirinya mampu melenggang ke DPRD Jawa Timur dengan meraih suara cukup besar, 86.734 suara, dan paling muda di daerah pemilihan tersebut.

Saat itu adalah kedua kalinya dia bertarung di pemilihan legislatif. Yang pertama, menjadi calon legislatif  DPRD Kabupaten Pasuruan pada 2019 namun gagal.

"Mungkin karena kurang totalitas menyapa warga," kata Azam mengenang kegagalan pertamanya di pemilu.

Modal sosial Azam di masyarakat salah satunya dipengaruhi keaktifannya di beberapa forum formal dan nonformal.

Dipercaya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Abdul Halim Iskandar, Azam kerap kali menjadi delegasi yang dikirim untuk studi banding mewakili Indonesia.

"Semuanya menjadi modal besar untuk mengawal kesejahteraan masyarakat Jawa Timur," ucapnya.

Pewarta: Faizal Falakki

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024