Nairobi, 4/2 (ANTARA/Xinhua-OANA) - Sedikitnya 100 petempur, termasuk delapan komandan senior Ash-Shabaab, telah tewas dalam pertempuran paling akhir di satu kota kecil di bagian timur-laut Somalia, Badhade, kata beberapa pejabat Jumat (3/2).
Juru bicara militer Mayor Emmanuel Chirchir mengatakan helikopter bermeriam milik Kenya pada Jumat menyerang posisi Ash-Shabaab, termasuk 200 petempur Ash-Shabaab --salah satu tempat pemusatan terbesar petempur Ash-Shabaab, sehingga menewaskan tak kurang dari 100 petempur.
Serangan itu juga merusak sembilan kendaraan teknis dan sembilan truk yang digunakan oleh petempur.
Ia menyatakan tentara Kenya tersebut bergerak memasuki kota Kecil Badhda dan Hayo di Somalia Selatan, sehingga mendorong peluang mereka untuk mencapai kemenangan dalam pertempuran memperebutkan pelabuhan Kismayu dan kota kecil Afmadhow, ibu kota provinsi dan kubu Ash-Shabaab.
Kota itu telah menjadi salah satu sasaran utama operasi tentara Kenya, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu pagi.
"Operasi tersebut tampaknya membentuk masa depan operasi," kata Mayor Chirchir di akun resmi Twitternya, beberapa menit setelah serangan udara itu.
Militer menyatakan para petempur Ash-Shabaab terpusat di kota kecil Dalayat. Dari sana, komandan seniornya berencana melancarkan serangan balasan terhadap kota kecil Badhad.
Chirchir mengatakan, "Kekuatan Ash-Shabaab diperkirakan lebih dari 200 orang. Helikopter bermeriam KDF (Pasukan Pertahanan Kenya) menghancurkan Ash-Shabaab di Dalayat," tempat persinggahan penting dari laut yang seringkali digunakan oleh kelompok itu untuk memperkuat pasokan militernya.
Beberapa pejabat KDF juga mengatakan serangan lain terhadap posisi Ash-Shabaab terjadi di Badhade sekitar pukul 16;45 waktu Afrika Timur dan penilaian kerugian akibat pertempuran masih dilakukan.
Tentara Kenya telah berada di Somalia sejak 16 Oktober 2011 guna menghadapi petempur Ash-Shabaab, yang telah meningkatkan penyusupan bersenjata ke dalam wilayah Kenya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012