Sidoarjo - Petugas Kepolisian Sektor Sedati, Kabupaten Sidoarjo menduga ledakan elpiji yang terjadi di T0oko Anita di Jalan Raya Buncitan Sedati, Sidoarjo, akibat adanya kebocoran tabung gas yang mengakibatkan empat orang terluka karena ledakan tersebut. Kepala Kepolisian Sektor Sedati Ajun Komisaris Polisi Dodon Priambodo, Jumat, mengatakan, dugaan awal ledakan tersebut memang akibat adanya tabung gas yang bocor, tetapi untuk lebih pastinya pihaknya akan melakukan penyelidik lebih lanjut terkait dengan kasus ini. "Kami saat ini masih meminta keterangan terhadap sejumlah orang saksi untuk mengetahui penyebab terjadinya ledakan ini, termasuk tetangga di sekitar lokasi ledakan yang mendengar ledakan Elpiji ini," katanya. Ia mengemukakan, pada kasus ini pihaknya juga melakukan olah tempat kejadian perkara dengan dibantu oleh tim dari Kepolisian Sektor Sidoarjo untuk mengetahui titik ledakan yang mengakibatkan empat orang terluka tersebut. "Di lokasi terjadinya ledakan, memang banyak ditemukan tumpukan tabung elpiji terutama yang ukuran tiga kilogram, karena toko tersebut juga sebagai agen tabung elpiji dengan area distribusi wilayah Kecamatan Sedati," katanya. Ia mengatakan, eempat orang yang mengalami luka akibat ledakan tersebut di antaranya adalah Edi Purwanto dan Anita selaku pemilik toko serta dua orang karyawan bernama Seger dan Sholeh. Salah seorang warga, Kuswoyo, mengatakan, empat orang yang menjadi korban ledakan tersebut langsung dibawa menuju ke Rumah Sakit Mitra Keluarga untuk mendapatkan perawatan. "Awalnya, warga sempat kesulitan untuk masuk ke dalam toko, karena pintunya masih tertutup dan ketika bisa dibuka, warga melihat ada empat orang yang mengalami luka bakar akibat kejadian tersebut," katanya. Kejadian ini sendiri sempat menjadi perhatian warga sekitar yang ingin melihat kejadian tersebut dari dekat hingga akhirnya petugas kepolisian memasang garis polisi untuk memudahkan proses penyelidikan dan juga olah tempat kejadian perkara. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012