Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, menggelar Semarak Ekonomi Syariah Wilayah Mataraman (SYIAR) 2024, yang merupakan satu rangkaian kegiatan menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa Tahun 2024 dan Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF).
Kepala Perwakilan BI Kediri Yayat Cadarajat mengemukakan kegiatan SYIAR 2024 merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kebijakan di wilayah kerja Bank Indonesia Kediri. Tujuan penyelenggaraan SYIAR 2024 ini untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya di wilayah Mataraman.
"Ekonomi keuangan syariah di Wilayah Mataraman (Eks karesidenan Kediri-Madiun) saat ini terus mengalami peningkatan didukung oleh banyaknya pelaku usaha halal, wisata religi, dan pusat pendidikan seperti pondok pesantren/madrasah," katanya di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, peningkatan ini tidak terlepas dari upaya strategis berbagai pihak dalam memperkuat ekosistem halal melalui langkah konkrit seperti percepatan sertifikasi halal bagi UMKM, sertifikasi rumah potong hewan halal, juru sembelih halal hingga inisiasi Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS).
Pihaknya menjelaskan dalam upaya mengakselerasi mewujudkan ekosistem halal Kota Kediri telah dilakukan beberapa program sinergi di antaranya juru sembelih halal, sertifikasi halal UMKM dan pelaku usaha komoditas pangan halal strategis, hingga peresmian zona kuliner halal aman dan sehat (KHAS) kategori pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang terletak di foodcourt Kediri Town Square.
"Ke depan komitmen mewujudkan ekosistem halal Kota Kediri diwujudkan melalui Kick off Menuju Pusat Kulliner Halal Jalan Dhoho dan pusat bahan baku halal Pasar Banjaran sebagai upaya memperluas dan memperkuat halal value chain (rantai pasok halal) di Kota Kediri," kata dia.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan pemerintah kota terus berkolaborasi dengan KPwBI Kediri dan instansi lainnya untuk memfasilitasi pelaku usaha mengurus sertifikasi halal.
"Alhamdulillah, antusiasme para pelaku usaha di Kota Kediri sangat baik. Menurut data Disperindagin Kota Kediri per Agustus 2024, akumulasi dari tahun 2022-2024 sudah ada 5.659 dari total 12.251 pelaku usaha Kota Kediri yang telah mengantongi sertifikat halal. Alhamdulillah, angka tersebut telah mencapai 46 persen, melebihi target 30 persen dari yang kami rencanakan," kata dia.
Dalam upaya mendorong perekonomian daerah, pada SYIAR 2024 juga dilakukan business matching dengan total nilai Rp2,1 miliar yang terdiri dari Rp664 juta business matcing ekspor, Rp1,2 miliar business matcing lokal, dan Rp250 juta business matching pembiayaan.
Selain itu juga dilakukan bazar UMKM yang diikuti oleh 39 UMKM kuliner, enam UMKM fashion & craft, serta booth perbankan, lembaga ekonomi syariah hingga pondok pesantren yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
Pada gelaran SYIAR 2024 ini, BI Kediri juga memberikan edukasi dan sosialisasi sebagai bagian dari strategi utama dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, yang bisa diikuti oleh santri, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Selain itu juga diselenggarakan forum ilmiah yang diikuti oleh pengurus-pengurus pondok pesantren dan akademisi di wilayah kerja BI Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Perwakilan BI Kediri Yayat Cadarajat mengemukakan kegiatan SYIAR 2024 merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kebijakan di wilayah kerja Bank Indonesia Kediri. Tujuan penyelenggaraan SYIAR 2024 ini untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya di wilayah Mataraman.
"Ekonomi keuangan syariah di Wilayah Mataraman (Eks karesidenan Kediri-Madiun) saat ini terus mengalami peningkatan didukung oleh banyaknya pelaku usaha halal, wisata religi, dan pusat pendidikan seperti pondok pesantren/madrasah," katanya di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, peningkatan ini tidak terlepas dari upaya strategis berbagai pihak dalam memperkuat ekosistem halal melalui langkah konkrit seperti percepatan sertifikasi halal bagi UMKM, sertifikasi rumah potong hewan halal, juru sembelih halal hingga inisiasi Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS).
Pihaknya menjelaskan dalam upaya mengakselerasi mewujudkan ekosistem halal Kota Kediri telah dilakukan beberapa program sinergi di antaranya juru sembelih halal, sertifikasi halal UMKM dan pelaku usaha komoditas pangan halal strategis, hingga peresmian zona kuliner halal aman dan sehat (KHAS) kategori pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang terletak di foodcourt Kediri Town Square.
"Ke depan komitmen mewujudkan ekosistem halal Kota Kediri diwujudkan melalui Kick off Menuju Pusat Kulliner Halal Jalan Dhoho dan pusat bahan baku halal Pasar Banjaran sebagai upaya memperluas dan memperkuat halal value chain (rantai pasok halal) di Kota Kediri," kata dia.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan pemerintah kota terus berkolaborasi dengan KPwBI Kediri dan instansi lainnya untuk memfasilitasi pelaku usaha mengurus sertifikasi halal.
"Alhamdulillah, antusiasme para pelaku usaha di Kota Kediri sangat baik. Menurut data Disperindagin Kota Kediri per Agustus 2024, akumulasi dari tahun 2022-2024 sudah ada 5.659 dari total 12.251 pelaku usaha Kota Kediri yang telah mengantongi sertifikat halal. Alhamdulillah, angka tersebut telah mencapai 46 persen, melebihi target 30 persen dari yang kami rencanakan," kata dia.
Dalam upaya mendorong perekonomian daerah, pada SYIAR 2024 juga dilakukan business matching dengan total nilai Rp2,1 miliar yang terdiri dari Rp664 juta business matcing ekspor, Rp1,2 miliar business matcing lokal, dan Rp250 juta business matching pembiayaan.
Selain itu juga dilakukan bazar UMKM yang diikuti oleh 39 UMKM kuliner, enam UMKM fashion & craft, serta booth perbankan, lembaga ekonomi syariah hingga pondok pesantren yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
Pada gelaran SYIAR 2024 ini, BI Kediri juga memberikan edukasi dan sosialisasi sebagai bagian dari strategi utama dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, yang bisa diikuti oleh santri, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Selain itu juga diselenggarakan forum ilmiah yang diikuti oleh pengurus-pengurus pondok pesantren dan akademisi di wilayah kerja BI Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024