Ketua TP-PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, menjadi salah satu mentor pada Forum Pemimpin Internasional atau International Federation Liberal Youth and Student Organization From All Around The World (IFRLY) di Taiwan yang berakhir Senin (25/8).

"Saya merasa terhormat dapat menjadi bagian dari konferensi penting ini, di mana perempuan dapat saling men-support dan menguatkan karena banyaknya tantangan yang dihadapinya," demikian pernyataan Novita yang dikirim melalui pesan elektronik dan diterima awak media di Trenggalek, Selasa.

Novita menyebut, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam ranah politik.

Dalam kesempatan itu ia juga menjadi mentor, berbagi pengetahuan dan pengalamannya dengan para peserta dari berbagai negara, di antaranya Jerman, Afrika Selatan, India, Sri Lanka, Lebanon, Belanda, Vietnam, Filipina, Ukraina, Thailand, Taiwan, Nepal, dan Jepang.

Fokus utama dari mentoring ini adalah membangun kesadaran tentang pentingnya representasi perempuan di dalam politik.

"Saya berharap konten dan materi yang saya berikan kepada para peserta dapat menjadi stimulasi bagi mereka untuk mau menjadi agen perubahan dan berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih inklusif," imbuhnya.

Novita mengaku bangga bisa ikut andil dalam kegiatan tentang peningkatan kapasitas perempuan berskala internasional itu.

Apalagi ia membawa misi yang juga menjadi sudut pandang negara lain, utamanya menyoal keterlibatan dan pemberdayaan perempuan.

"Saya bersyukur, dapat bertukar pikiran, cerita dan saling terhubung dengan seluruh aktivis perempuan yang datang dari berbagai penjuru dunia. Saya percaya bahwa kepemimpinan perempuan akan menghubungkan koneksi perdamaian di seluruh dunia," katanya.

Kegiatan mentoring ini merupakan salah satu inisiatif IFLRY dalam mewujudkan representasi kepemimpinan perempuan di setiap negara.

IFLRY adalah sebuah organisasi di kawasan Eropa yang berkomitmen untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024