BPBD Ponorogo, Jawa Timur, menggiatkan operasi penanggulangan bencana kekeringan dengan menyalurkan lebih dari 40 ribu liter air bersih ke desa dan daerah terdampak.
"Sedikitnya, sepekan dua kali kami lakukan droping (penyaluran) air bersih ke desa-desa terdampak," kata Kepala BPBD Kabupaten Ponorogo, Masun di Trenggalek, Jumat.
Saat ini, kata dia, enam wilayah pedukuhan dari lima desa yang mengalami kekeringan. Tiga wilayah yang sebelumnya mengalami kekeringan yakni di Desa Wates dan Desa Duri Kecamatan Slahung.
Sedangkan tiga wilayah tambahan yang kekeringan, yakni Desa Sidoharjo dan Desa Krangpatihan Kecamatan Slahung.
"Rinciannya Desa Wates ada dua Dukuh yakni Krajan Tengah dan Dukuh Bedog. Kalau di Desa Duri yakni Dukuh Jenggring. Tiga yang baru kekeringan Dukuh Magersari dan Dukuh Krajan Desa Sidoharjo ditambah Dukuh Dungus Desa Krangpatihan," katanya.
Baca juga: BPBD Ponorogo antisipasi potensi perluasan area terdampak kekeringan
Kekeringan tersebut berdampak pada 546 kepala keluarga. Dengan rincian Dukuh Krajan tengah 125 KK, Dukuh Bedog 35 KK. Dukuh Jenggring 56 KK, Dukuh Magersari 13 KK, Dukuh Krajan 35 KK dan Dukuh Dungus 276 KK.
"Enam dukuh yang mengalami kekeringan tersebut tidak ada sumber air sama sekali, makanya kita lakukan droping air," katanya.
Pihaknya menambahkan, dalam sehari kebutuhan setiap orang rata-rata mencapai 60 liter.
Untuk mengukupi kebutuhan tersebut BPBD melakukan droping air dua kali dalam sepekan dengan kapasitas sekitar 12.000 liter air bersih.
"Sebenarnya desa lain ada sumber air, namun hanya untuk minum dan makan serta jumlahnya terbatas," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Sedikitnya, sepekan dua kali kami lakukan droping (penyaluran) air bersih ke desa-desa terdampak," kata Kepala BPBD Kabupaten Ponorogo, Masun di Trenggalek, Jumat.
Saat ini, kata dia, enam wilayah pedukuhan dari lima desa yang mengalami kekeringan. Tiga wilayah yang sebelumnya mengalami kekeringan yakni di Desa Wates dan Desa Duri Kecamatan Slahung.
Sedangkan tiga wilayah tambahan yang kekeringan, yakni Desa Sidoharjo dan Desa Krangpatihan Kecamatan Slahung.
"Rinciannya Desa Wates ada dua Dukuh yakni Krajan Tengah dan Dukuh Bedog. Kalau di Desa Duri yakni Dukuh Jenggring. Tiga yang baru kekeringan Dukuh Magersari dan Dukuh Krajan Desa Sidoharjo ditambah Dukuh Dungus Desa Krangpatihan," katanya.
Baca juga: BPBD Ponorogo antisipasi potensi perluasan area terdampak kekeringan
Kekeringan tersebut berdampak pada 546 kepala keluarga. Dengan rincian Dukuh Krajan tengah 125 KK, Dukuh Bedog 35 KK. Dukuh Jenggring 56 KK, Dukuh Magersari 13 KK, Dukuh Krajan 35 KK dan Dukuh Dungus 276 KK.
"Enam dukuh yang mengalami kekeringan tersebut tidak ada sumber air sama sekali, makanya kita lakukan droping air," katanya.
Pihaknya menambahkan, dalam sehari kebutuhan setiap orang rata-rata mencapai 60 liter.
Untuk mengukupi kebutuhan tersebut BPBD melakukan droping air dua kali dalam sepekan dengan kapasitas sekitar 12.000 liter air bersih.
"Sebenarnya desa lain ada sumber air, namun hanya untuk minum dan makan serta jumlahnya terbatas," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024